Assalamu'alaikum Akhi Ukhti'..
Dalam hitungan kalender hijriyah, bulan Rajab merupakan bulan ketujuh. Dan besok pada hari Rabu 29 Maret 2017 itu sudah masuk tanggal 1 Rajab 1438 H. Bulan ini termasuk salah satu bulan haram (suci) dan bulan yang dimuliakan. Karena merupakan bulan haram, maka tidak heran jika dikalangan masyarakat muslim banyak yang melakukan amalan² ketaatan di bulan ini, termasuk menunaikan puasa sunnah rajab.
Terdapat 4 (empat) bulan haram yang dikenal tradisi Islam, ketiganya secara berurutan adalah: Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan satunya adalah bulan Rajab. Beberapa alasan kenapa bulan² tersebut dinamakan bulan haram adalah..
• Pada bulan tersebut diharamkan berbagai pembunuhan. Orang² Jahiliyyah pun meyakini demikian.
• Pada bulan tersebut larangan untuk melakukan perbuatan haram lebih ditekankan dari pada bulan yang lainnya karena mulianya bulan itu. Demikian pula pada saat itu sangatlah baik untuk melakukan amalan ketaatan. (Zaadul Masiir tafsir surat At Taubah ayat 36)
Allah SWT berfirman,
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Artinya :
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang² yang bertaqwa."
(QS. At Taubah : 36)
Keutamaan Puasa Rajab
Hadits² Nabi yang menganjurkan atau memerintahkan berpuasa dalam bulan² haram (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab) itu cukup menjadi hujjah atau landasan mengenai keutamaan puasa di bulan Rajab.
Diriwayatkan dari Mujibah Al Bahiliyah, Rasulullah bersabda "Puasalah pada bulan² haram." (Riwayat Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Hadits lainnya adalah riwayat An Nasa'i dan Abu Daud (dan disahihkan oleh Ibnu Huzaimah): "Usamah berkata pada Nabi Muhammad SAW, “Wahai Rasulullah, saya tak melihat Rasul melakukan puasa (sunnah) sebanyak yang Rasul lakukan dalam bulan Sya'ban. Rasul menjawab: "Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadan yang dilupakan oleh kebanyakan orang."
Menurut Asy Syaukani dalam Nailul Authar, dalam bahasan puasa sunnah, ungkapan Nabi, "Bulan Sya'ban adalah bulan antara Rajab dan Ramadan yang dilupakan kebanyakan orang" itu secara implisit menunjukkan bahwa bulan Rajab juga disunnahkan melakukan puasa di dalamnya.
Keutamaan berpuasa pada bulan haram juga diriwayatkan dalam hadits shahih imam Muslim. Bahkan berpuasa di dalam bulan² mulia ini disebut Rasulullah sebagai puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan. Nabi bersabda : “Seutama-utama puasa setelah Ramadan adalah puasa di bulan² Al muharram (Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab).
Al Ghazali dalam Ihya Ulumid Din menyatakan bahwa kesunnahan berpuasa menjadi lebih kuat jika dilaksanakan pada hari² utama (Al Ayyam Al Fadhilah). Hari² utama ini dapat ditemukan pada tiap tahun, tiap bulan dan tiap minggu. Terkait siklus bulanan ini Al Ghazali menyatakan bahwa Rajab terkategori Al Asyhur Al Fadhilah di samping dzulhijjah, muharram dan sya’ban. Rajab juga terkategori Al Asyhur Al Hurum di samping dzulqa’dah, dzul hijjah, dan muharram.
Disebutkan dalam Kifayah Al Akhyar, bahwa bulan yang paling utama untuk berpuasa setelah Ramadhan adalah bulan² haram yaitu dzulqa’dah, dzulhijjah, rajab dan muharram. Di antara keempat bulan itu yang paling utama untuk puasa adalah bulan Al muharram, kemudian Sya’ban. Namun menurut Syech Al Rayani, bulan puasa yang utama setelah Al Muharram adalah Rajab.
Terkait hukum puasa dan ibadah pada Rajab, Imam Al Nawawi menyatakan, telah jelas dan shahih riwayat bahwa Rasul SAW menyukai puasa dan memperbanyak ibadah di bulan haram, dan Rajab adalah salah satu dari bulan haram, maka selama tak ada pelarangan khusus puasa dan ibadah di bulan Rajab, maka tak ada satu kekuatan untuk melarang puasa Rajab dan ibadah lainnya di bulan Rajab” (Syarh Nawawi ‘ala Shahih Muslim).
Keistimewaan Bulan Rajab
Berikut beberapa hadits yang menerangkan keutamaan dan kekhususan puasa bulan Rajab..
• Diriwayatkan bahwa apabila Rasulullah SAW memasuki bulan Rajab beliau berdo’a: “Ya, Allah berkahilah kami di bulan Rajab (ini) dan (juga) Sya’ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan.” (HR. Imam Ahmad, dari Anas bin Malik).
• "Barangsiapa berpuasa pada bulan Rajab sehari, maka laksana ia puasa selama sebulan, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya 7 pintu neraka Jahim, bila puasa 8 hari maka dibukakan untuknya 8 pintu surga, dan bila puasa 10 hari maka digantilah dosa²nya dengan kebaikan.
• "Riwayat Al Thabarani dari Sa'id bin Rasyid: “Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka ia laksana berpuasa setahun, bila puasa 7 hari maka ditutuplah untuknya pintu² neraka jahanam, bila puasa 8 hari dibukakan untuknya 8 pintu surga, bila puasa 10 hari, Allah akan mengabulkan semua permintaannya.."
• "Sesungguhnya di surga terdapat sungai yang dinamakan Rajab, airnya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis dari madu. Barangsiapa puasa sehari pada bulan Rajab, maka ia akan dikaruniai minum dari sungai tersebut".
• Riwayat (secara mursal) Abul Fath dari Al Hasan, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Rajab itu bulannya Allah, Sya'ban bulanku, dan Ramadan bulannya umatku."
• Sabda Rasulullah SAW lagi : “Pada malam mi’raj, saya melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari air batu dan lebih harum dari minyak wangi, lalu saya bertanya pada Jibril a.s.: “Wahai Jibril untuk siapakan sungai ini ?” Maka berkata Jibril a.s.: “Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang membaca salawat untuk engkau di bulan Rajab ini”.
Wallahu Waliyyut Taufiq Was Sadaad'..
Semoga bisa menjadi ilmu yang bermanfaat'..