Assalamu'alaikum Akhie Ukhtie..
Dalam suatu majelis, Imam Ibnul Qayyim memaparkan macam-macam hati dalam Al-Quran. Dan secara garis besar tentang kedudukan dan urgensi terapi hati dalam al-Qur’an yang mulia di samping terapi jasmani. Beliau membagi hati menjadi tiga yaitu hati yang sehat, hati yang sakit, dan hati yang mati.
Allah Subhaanahu wata’ala telah menghimpun tiga macam hati ini dalam firman-Nya..
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ وَلَا نَبِيٍّ إِلَّا إِذَا تَمَنَّى أَلْقَى الشَّيْطَانُ فِي أُمْنِيَّتِهِ فَيَنْسَخُ اللَّهُ مَا يُلْقِي الشَّيْطَانُ ثُمَّ يُحْكِمُ اللَّهُ آَيَاتِهِ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ (52) لِيَجْعَلَ مَا يُلْقِي الشَّيْطَانُ فِتْنَةً لِلَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ وَالْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ وَإِنَّ الظَّالِمِينَ لَفِي شِقَاقٍ بَعِيدٍ (53) وَلِيَعْلَمَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَيُؤْمِنُوا بِهِ فَتُخْبِتَ لَهُ قُلُوبُهُمْ وَإِنَّ اللَّهَ لَهَادِ الَّذِينَ آَمَنُوا إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ (54)
“Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang rasul pun dan tidak (pula) seorang nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, syaitan pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana, agar Dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit (hati yang sakit) dan yang mati hatinya. Dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu, benar-benar dalam permusuhan yang sangat, dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu (yang punya hati yang sehat), meyakini bahwasanya Al Quran itulah yang hak dari Rabb-mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.” (QS. Al Hajj: 52-54).
Dari penjelasan ayat Al Qur’an di atas bahwa Allah Subhaanahu wata’ala membagi hati dalam ayat tersebut terdiri dari tiga macam: dua macam terjerumus ke dalam fitnah dan satu selamat darinya. Dua macam hati yang terjerumus ke dalam fitnah adalah hati yang sakit dan hati yang mati. Sedangkan hati yang selamat yaitu hati yang sehat, hati orang Mukmin yang tunduk kepada Tuhannya, yang tenteram dan tunduk kepada-Nya, yang menyerahkan diri dan taat kepada-Nya..
Imam Ibnul Qayyim menjelaskan bahwa hati dan anggota tubuh lainnya sangat diinginkan berada dalam kondisi yang sehat dan tidak memiliki penyakit apa pun, dapat menunaikan segala kewajiban yang diciptakan untuknya. Dan menyimpangnya hati dari istiqamah karena kering dan keras, serta tidak menunaikan fungsi yang dimaksudkan, adalah laksana tangan yang terpotong, dan lidah yang bisu karena disebabkan oleh penyakit atau cacat yang mencegahnya dari kesempurnaan perbuatan dan kebijakan yang tepat. Oleh karena itu, hati terbagi menjadi tiga macam ini. Hati yang sehat adalah hati yang tidak ada penghalang yang mencegahnya dari menerima kebenaran, mencintainya, mengutamakannya di atas pengetahuan sendiri, maka dia tepat dalam menyadari kebenaran, sempurna dalam ketundukan dan penerimaannya terhadap kebenaran.
Sedangkan hati yang sakit adalah hati yang didominasi oleh penyakit yang membuatnya mati lagi keras, dan bila kesehatannya lebih dominan maka ia akan membuatnya sehat..
Itulah macam² hati yang Allah jelaskan di dalam Al Qur'an..
Insyaa Allah di tauziah berikutnya, ane akan jelasin satu per satu tanda² dari HATI YANG SEHAT, HATI YANG SAKIT, HATI YANG MATI'..
Biar kita semua bisa cepet mengetahui keadaan dari hati kita masing², apakah tergolong orang² yang mempunyai hati yang sehat, hati yang sakit atau justru hati yang mati'..
"Semoga bisa menjadi ilmu yang manfaat"
0 komentar:
Posting Komentar