Assalamu'alaikum Akhi Ukhti'..
Melanjutkan pertanyaan dari Akhi Beny di Sidoarjo yang menanyakan soal Puasa kelahiran apakah ada syariatnya di dalam islam, berikut penjelasan nya..
Akhi Ukhti, Dalam satu pekan, ada beberapa hari yang disunnahkan kita untuk berpuasa, salah satunya ialah puasa hari Senin. Dasar disyariatkan nya puasa sunnah senin ialah karena Nabi Muhammad SAW melaksanakan itu, maka ini menjadi sunnah bagi ummatnya.
Rasulullah SAW ketika ditanya tentang puasa senin, beliau menjawab,
ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيهِ
"itu hari aku dilahirkan dan diturunkan kepadaku wahyu" (HR. Muslim)
Artinya, Rasulullah puasa pada hari senin karena beliau lahir di hari itu, lantas disyariatkan lah puasa sunnah pada hari itu.
Kesimpulan hukumnya ialah kita disyariatkan puasa pada hari kelahiran beliau.
Namun yang jadi pertanyaan adalah, apakah berlaku juga buat ummat beliau, yakni disunnahkan berpuasa pada hari kelahiran'?/
Coba kita perhatikan isi hadits diatas, setelah Rasul menjelaskan bahwa pada hari senin itu beliau dilahirkan, beliau meneruskan bahwa pada hari itu juga diturunkan wahyu baginya. Berarti topik hadits tersebut ialah keutamaan hari senin. Bukan hari kelahiran seorang manusia biasa.
Sebab yang lahir di hari Senin itu bukan seorang Muhammad sebagai seorang anak dari manusia, melainkan yang lahir adalah seorang utusan Allah, pembawa risalah ketuhanan. Maka kita berpuasa di hari kelahiran seorang utusan Allah, bukan di hari kelahiran seorang manusia biasa.
Apa istimewanya kita sehingga disyariatkan puasa sunnah di hari itu?. Ingat, puasa termasuk Ibadah, dan ibadah dalam syariat itu harus Tauqify, tidak bisa ditetapkan kecuali dengan dalil yang shahih baik dari Al qur'an dan sunnah. Dan tidak ada dalil yang mensyariatkan sunnahnya berpuasa pada hari kelahiran.
Rasulullah SAW bersabda :
من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد
"siapa yang mengerjakan suatu perbuatan yang tidak sesuai dengan perkara kami maka ia tertolak" (HR. Muslim).
Dan kalau kita menengok praktek para shahabat nabi yang mulia, kita tidak menemukan bahwa mereka masing² sibuk berpuasa di hari kelahiran mereka. Yang mereka lakukan adalah berpuasa di hari kelahiran nabi Muhammad SAW, yaitu hari Senin.
Di sinilah fungsi para shahabat, yaitu untuk dijadikan perbandingan dalam mengikuti sunnah Rasulullah SAW. Kita memang diharuskan mengikuti sunnah Rasulullah SAW, namun terkadang kita sering kali salah duga dan salah kira. Maka praktek para shahabat nabi SAW bisa dijadikan guide pembanding, seperti apakah seharusnya ibadah yang kita lakukan dalam rangka mengikuti nabi Muhammad SAW? Maka kita lihat praktek para shahabat nabi SAW.
Karena itu, beliau SAW pun tidak lupa untuk memerintahkan kita untuk selain mengikuti praktek nabi, juga mengikuti praktek ibadah dari para shahabatnya itu..
Wallahu Waliyyut Taufiq..
Semoga bisa menjadi ilmu yang bermanfaat'..
0 komentar:
Posting Komentar