Assalamu'alaikum Akhi Ukhti'..
Ada ibarat yang sangat bagus yang disampaikan oleh Ibnu Qayyim Al Jauziyah. Beliau menyampaikan bagaimanakah ampuhnya doa dan ini di ibaratkan seperti tajamnya pedang. Kita harus merenungkan hal ini agar kita dapat semangat terus untuk berdoa dan tidak berputus asa..
Ibnul Qayyim dalam Al Jawabul Kaafi mengatakan,
والادعية والتعوذات بمنزلة السلاح والسلاح بضاربه لا بحده فقط فمتى كان السلاح سلاحا تاما لا آفة به والساعد ساعد قوي والمانع مفقود حصلت به النكاية في العدو ومتى تخلف واحد من هذه الثلاثة تخلف التأثير فإن كان الدعاء في نفسه غير صالح أو الداعى لم يجمع بين قلبه ولسانه في الدعاء أو كان ثم مانع من الاجابة لم يحصل الأثر
“Doa dan ta’awudz (meminta perlindungan pada Allah) ibarat pedang. Pedang itu diandalkan tebasannya bukan hanya ketajamannya. Oleh karenanya, pedang jadi ampuh bila:
(1) tidak cacat,
(2) yang menebas adalah orang yang kuat dan
(3) tidak ada penghalang ketika pedang dihujam yang membuat musuh tersingkir. Jika salah satu dari tiga hal ini tidak ada, maka pedang tersebut tidaklah ampuh.
Doa pun demikian. Doa tidaklah ampuh bila:
1. Orang yang berdoa tidaklah baik,
2. Yang berdoa tidak menyatukan antara hati dan lisan saat berdoa (artinya: doa yang dipanjatkan tidak diresapi),
3. Ada penghalang sehingga doa tidak terkabul.
Jika ada salah satu dari tiga hal ini, doa tidaklah ampuh.”
Semoga dengan merenungkan hal ini, kita semakin memperbaiki diri kala memanjatkan doa..
Wallahu Waliyyut Taufiq'..
Semoga bisa menjadi ilmu dan renungan yang bermanfaat'..
0 komentar:
Posting Komentar