Assalamu'alaikum Akhi Ukhti'..
Berikut adalah hadits² yang dibawakan oleh Imam Al Bukhari dalam Adabul Mufrod yang membicarakan keutamaan sifat malu.
Dari Abu Mas’ud, ia berkata bahwa Uqbah berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Ų„Ł Ł
Ł
Ų§ Ų£ŲÆŲ±Ł Ų§ŁŁŲ§Ų³ Ł
Ł ŁŁŲ§Ł
Ų§ŁŁŲØŁŲ© [Ų§ŁŲ£ŁŁŁ/1316]: Ų„Ų°Ų§ ŁŁ
ŲŖŲ³ŲŖŲŁ ŁŲ§ŲµŁŲ¹ Ł
Ų§ Ų“Ų¦ŲŖ
“Sesungguhnya di antara kalimat kenabian pertama yang sampai ke tengah² manusia adalah: “Jika engkau tidak malu, berbuatlah sekehendakmu”.”
(Shahih) - Ash Shahihah (684), Al Irwa’ (2673): [Bukhari: 60 - Kitab Al Anbiya hal.54 Bab Hadatsana Abul Yaman]
Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
Ų§ŁŲ„ŁŁ
Ų§Ł ŲØŲ¶Ų¹ ŁŲ³ŲŖŁŁ- Ų£Ł ŲØŲ¶Ų¹ ŁŲ³ŲØŲ¹ŁŁ – Ų“Ų¹ŲØŲ©؛ Ų£ŁŲ¶ŁŁŲ§ ŁŲ§ Ų„ŁŁ Ų„ŁŲ§ Ų§ŁŁŁ، ŁŲ£ŲÆŁŲ§ŁŲ§ Ų„Ł
Ų§Ų·Ų© Ų§ŁŲ£Ų°Ł Ų¹Ł Ų§ŁŲ·Ų±ŁŁ، ŁŲ§ŁŲŁŲ§Ų” Ų“Ų¹ŲØŲ© Ł
Ł Ų§ŁŲ„ŁŁ
Ų§Ł
“Iman itu ada 60 lebih (atau 70 sekian) cabang. Iman yang paling utama adalah [ucapan] Laa ilaaha illallah dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan, sedangkan malu termasuk cabang dari iman.”
(Shahih) - Ash Shahihah (1769). Lafazh “sab’un (70)” itu yang lebih tepat. [Bukhari: 2 - Kitab Al Iman 3 Bab Umurul Iman. Muslim: 1 Kitab Al Iman hal.57-58]
Dari Abu Sa’id, ia berkata,
ŁŲ§Ł Ų§ŁŁŲØŁ ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ
Ų£Ų“ŲÆ ŲŁŲ§Ų” Ł
Ł Ų§ŁŲ¹Ų°Ų±Ų§Ų”[1] ŁŁ Ų®ŲÆŲ±ŁŲ§، ŁŁŲ§Ł Ų„Ų°Ų§ ŁŲ±Ł [Ų“ŁŲ¦Ų§ً] Ų¹Ų±ŁŁŲ§Ł ŁŁ ŁŲ¬ŁŁ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih pemalu dari pada perawan dalam pingitan. Jika beliau tidak menyukai [sesuatu], maka akan kami ketahui dari wajahnya.”
(Shahih) - Mukhtashor Ash Shama-il (307): [Bukhari: 61 - Kitab Al Manaqib hal.23 Bab Shifatun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Muslim: 43 - Kitab Al Fadhoil hal.67]
Dari Utsman [ibnu Affan] dan Aisyah, keduanya menceritakan,
Ų£Ł Ų£ŲØŲ§ ŲØŁŲ± Ų§Ų³ŲŖŲ£Ų°Ł Ų¹ŁŁ Ų±Ų³ŁŁ Ų§ŁŁŁ ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ
– ŁŁŁ Ł
Ų¶Ų·Ų¬Ų¹ٌ Ų¹ŁŁ ŁŲ±Ų§Ų“ Ų¹Ų§Ų¦Ų“Ų©، ŁŲ§ŲØŲ³Ų§ً Ł
Ų±Ų· Ų¹Ų§Ų¦Ų“Ų©- ŁŲ£Ų°Ł ŁŲ£ŲØŁ ŲØŁŲ± ŁŁŁ ŁŲ°ŁŁ، ŁŁŲ¶Ł Ų„ŁŁŁ ŲŲ§Ų¬ŲŖŁ، Ų«Ł
Ų§ŁŲµŲ±Ł. Ų«Ł
Ų§Ų³ŲŖŲ£Ų°Ł Ų¹Ł
Ų± Ų±Ų¶Ł Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁ، ŁŲ£Ų°Ł ŁŁ ŁŁŁ ŁŲ°ŁŁ، ŁŁŲ¶Ł Ų„ŁŁŁ ŲŲ§Ų¬ŲŖŁ، Ų«Ł
Ų§ŁŲµŲ±Ł. ŁŲ§Ł Ų¹Ų«Ł
Ų§Ł: Ų«Ł
Ų§Ų³ŲŖŲ£Ų°ŁŲŖ Ų¹ŁŁŁ، ŁŲ¬ŁŲ³. ŁŁŲ§Ł ŁŲ¹Ų§Ų¦Ų“Ų©: “Ų§Ų¬Ł
Ų¹Ł Ų„ŁŁŁ Ų«ŁŲ§ŲØŁ”. ŁŁŲ¶ŁŲŖ Ų„ŁŁŁ ŲŲ§Ų¬ŲŖŁ Ų«Ł
Ų§ŁŲµŲ±ŁŲŖُ.ŁŲ§Ł: ŁŁŲ§ŁŲŖ Ų¹Ų§Ų¦Ų“Ų©: ŁŲ§ Ų±Ų³ŁŁ Ų§ŁŁŁ! ŁŁ
Ų£Ų±Ł ŁŲ²Ų¹ŲŖ ŁŲ£ŲØŁ ŲØŁŲ± ŁŲ¹Ł
Ų± Ų±Ų¶Ł Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ
Ų§ ŁŁ
Ų§ ŁŲ²Ų¹ŲŖ ŁŲ¹Ų«Ł
Ų§Ł؟ ŁŲ§Ł Ų±Ų³ŁŁ Ų§ŁŁŁ ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ
: “Ų„Ł Ų¹Ų«Ł
Ų§Ł Ų±Ų¬Ł ŲŁŁ، ŁŲ„ŁŁ Ų®Ų“ŁŲŖ Ų£Ł Ų£Ų°ŁŲŖُ ŁŁ- ŁŲ£ŁŲ§ Ų¹ŁŁ ŲŖŁŁ Ų§ŁŲŲ§Ł- Ų£Ł ŁŲ§ ŁŲØŁŲŗ Ų„ŁŁّ ŁŁ ŲŲ§Ų¬ŲŖŁ
“Suatu ketika Abu Bakar meminta izin untuk menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika itu beliau sedang berbaring di tempat tidur Aisyah sambil memakai kain panjang istrinya. Beliau lalu mengizinkan Abu Bakar dan beliau tetap dalam keadaan semula. Abu Bakar lalu mengutarakan keperluannya lalu pergi. Setelah itu datanglah Umar ibnul Khaththab radliallahu ‘anhu meminta izin dan beliau mengizinkannya masuk sedang beliau masih dalam kondisi semula. Umar lalu mengutarakan keperluannya lalu setelah itu ia pun pergi.
Utsman [ibnu Affan] berkata, “Lalu saya meminta izin, beliau lalu duduk”. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata pada Aisyah, “Tutupkanlah bajumu padaku”. Lalu kuutarakan keperluanku lalu saya pun pergi.
Aisyah lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, tindakanmu terhadap Abu Bakar dan ‘Umar radliallahu ‘anhuma kok tidak seperti tindakanmu pada Utsman [?]” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu menjawab, “Sesungguhnya Utsman adalah seorang pria pemalu dan saya khawatir jika dia kuizinkan dan saya dalam keadaan demikian, dia lalu tidak mengutarakan keperluannya.”
(Shahih) - Ash Shahihah (1687): [Muslim: 44 - Kitab Fadhoil Ash Shohabah hal.26-27]
Dari Anas ibnu Malik, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
Ł
Ų§ ŁŲ§Ł Ų§ŁŲŁŲ§Ų” ŁŁ Ų“ŁŲ” Ų„ŁŲ§ Ų²Ų§ŁŁ، ŁŁŲ§ ŁŲ§Ł Ų§ŁŁŲŲ“ ŁŁ Ų“ŁŲ” Ų„ŁŲ§ Ų“Ų§ŁŁ
“Malu akan memperindah sesuatu, sedangkan kekejian akan memperjelek sesuatu.”
(Shahih) - Takhrij Al Misykah (4854): [Tirmidzi: 25 - Kitab Al Birr hal.47 Bab Maa Jaa-a Fil Fahsyi wat Tafahusyi. Ibnu Majah: 37 - Kitab Az Zuhd Bab Al Haya hal.4185]
Dari Salim, dari ayahnya, ia menceritakan bahwa,
Ų£Ł Ų±Ų³ŁŁ Ų§ŁŁŁ ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ
Ł
Ų± ŲØŲ±Ų¬Ł ŁŲ¹Ųø ( ŁŁŁ Ų±ŁŲ§ŁŲ© … ŁŲ¹Ų§ŲŖŲØ) Ų£Ų®Ų§Ł ŁŁ Ų§ŁŲŁŲ§Ų”، [ ŲŲŖŁ ŁŲ£ŁŁ ŁŁŁŁ : Ų£Ų¶Ų±ّ ŲØŁ] ŁŁŲ§Ł: ” ŲÆŲ¹Łُ؛ ŁŲ„Ł Ų§ŁŲŁŲ§Ų” Ł
Ł Ų§ŁŲ„ŁŁ
Ų§Ł
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati seorang pria yang menasehati saudaranya karena ia begitu pemalu [dalam suatu riwayat disebutkan pria itu mencelanya karena sifat malu yang dimilikinya] [bahkan pria itu berkata: “Saya dirugikan karena sifatmu itu.”]
Nabi lalu bersabda, “Biarkanlah dia, karena malu merupakan ciri keimanan.”
(Shahih) - Ar Roudh An Nadhir (513): [Bukhari: 2 - Kitab Al Iman 16 Bab Al Haya’. Muslim: 1 - Kitab Al Iman hal.59]
Dari ‘Aisyah, ia berkata,
ŁŲ§Ł Ų§ŁŁŲØŁ ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ
Ł
Ų¶Ų·Ų¬Ų¹Ų§ً ŁŁ ŲØŁŲŖŁ، ŁŲ§Ų“ŁŲ§ً Ų¹Ł ŁŲ®Ł Ų£Ł Ų³Ų§ŁŁŁ[2]، ŁŲ§Ų³ŲŖŲ£Ų°Ł Ų£ŲØŁ ŲØŁŲ± Ų±Ų¶Ł Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁ ŁŲ£Ų°Ł ŁŁ ŁŲ°ŁŁ،
ŁŲŖŲŲÆŲ«، Ų«Ł
Ų§Ų³ŲŖŲ£Ų°Ł Ų¹Ł
Ų± Ų±Ų¶Ł Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁ، ŁŲ£Ų°Ł ŁŁ ŁŲ°ŁŁ، Ų«Ł
ŲŖŲŲÆّŲ«. Ų«Ł
Ų§Ų³ŲŖŲ£Ų°Ł Ų¹Ų«Ł
Ų§Ł Ų±Ų¶Ł Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁ، ŁŲ¬ŁŲ³ Ų§ŁŁŲØŁ ŲµŁŁ Ų§ŁŁŁ Ų¹ŁŁŁ ŁŲ³ŁŁ
ŁŲ³ŁŁ Ų«ŁŲ§ŲØŁ- ŁŲ§Ł Ł
ŲŁ
ŲÆ : ŁŁŲ§ Ų£ŁŁŁ ŁŁ ŁŁŁ
ŁŲ§ŲŲÆ- ŁŲÆŲ®Ł، ŁŲŖŲŲÆŲ«، ŁŁŁ
Ų§ Ų®Ų±Ų¬. ŁŲ§ŁŲŖ: ŁŁŲŖ: “ŁŲ§ Ų±Ų³ŁŁ Ų§ŁŁŁ! ŲÆŲ®Ł Ų£ŲØŁ ŲØŁŲ± ŁŁŁ
ŲŖŁِŲ“ّ ŁŁŁ
ŲŖŲØŲ§ŁŁ، Ų«Ł
ŲÆŲ®Ł Ų¹Ł
Ų± ŁŁŁ
ŲŖŁŲ“ ŁŁŁ
ŲŖŲØŲ§ŁŁ، Ų«Ł
ŲÆŲ®Ł Ų¹Ų«Ł
Ų§Ł ŁŲ¬ŁŲ³ŲŖ ŁŲ³ŁŁŲŖ Ų«ŁŲ§ŲØŁ؟
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tengah berbaring di rumahku dalam keadaan paha atau betis beliau tersingkap. Abu Bakar meminta izin untuk menemui beliau dan beliau pun mengizinkan kemudian ia mengutarakan maksudnya. Setelah itu datanglah Umar radliallahu ‘anhu, beliau pun mengizinkannya dan ia pun menyampaikan keperluannya. Datanglah Utsman radliallahu ‘anhu, kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bangkit untuk duduk dan merapikan bajunya, berkata: “Saya tidak menyatakan mereka (ketiga sahabat tadi) masuk menemui nabi di hari yang sama.
Utsman pun masuk dan mengutarakan keperluannya lalu ia keluar. Saya (Aisyah) pun bertanya, “Wahai rasulullah ketika Abu Bakar dan Umar masuk menemuimu, namun anda tidak menghiraukan kondisimu, namun sikap anda berbeda ketika Ustman yang menemui anda?”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bersabda,
Ų£ŁŲ§ Ų£Ų³ŲŖŲŁ Ł
Ł Ų±Ų¬Ł ŲŖŲ³ŲŖŲŁ Ł
ŁŁ Ų§ŁŁ
ŁŲ§Ų¦ŁŲ©؟
“Apakah saya tidak malu kepada pria yang malaikat saja malu kepadanya?”
(Shahih) - Ash Shahihah (1687): [Muslim no. 600]
Wallahu Waliyyut Taufiq Was Sadaad'..
Semoga bisa menjadi ilmu yang bermanfaat'..
0 komentar:
Posting Komentar