Assalamu'alaikum Akhi Ukhti'..
Bagaimana bekal yang sia-sia menuju akhirat?
Ibnul Qayyim memberikan nasehat yang sangat indah,
العَمَلُ بِغَيْرِ اِخْلاَصٍ وَلاَ اِقْتِدَاءٍ كَالمُسَافِرِ يَمْلَأُ جِرَابُهُ رَمْلاً يُثْقِلُهُ وَلَا يَنْفَعُهُ
“Amalan yang dilakukan tanpa disertai ikhlas dan tanpa mengikuti tuntunan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bagaikan seorang musafir yang membawa ransel berisi pasir. Bekal pada ransel tersebut hanya memberatkan, namun tidak membawa manfaat apa².” (Al Fawa’id hlm.81)
Itulah bekal yang sia², berat namun tidak manfaat.
Amalan yang dilakukan tidak ikhlas (riya’ dan sum’ah), juga amalan yang tanpa tuntunan Rasul itulah yang jadi bekal sia².
Jangan sampai kita membawa bekal yang sia² padahal perjalanan kita begitu berat menuju akhirat..
Wallahu Waliyyut Taufiq'..
Semoga bisa menjadi ilmu yang bermanfaat'..
0 komentar:
Posting Komentar