Assalamu'alaikum Akhi Ukhti'..
Hasad, iri, dengki, jadi sebab kita tak pernah puas dengan rezeki.
Namun sebenarnya itu semua kembali pada diri kurangnya iman pada takdir.
Rezeki adalah bagian dari takdir ilahi sehingga untuk memahaminya harus memahami takdir dengan baik.
Yang jelas rezeki kita tak pernah tertukar.
Apa yang kita miliki, itulah yang terbaik untuk kita.
Jika kita mendapatkan kendaraan biasa, tetangga punya lebih baik, Tetap rezeki kita tak tertukar.
Jika kita memiliki rumah sederhana, tetangga memiliki rumah mewah bak istana, Tetap rezeki kita tak tertukar.
Lalu kaitannya dengan meninggalkan yang haram..
Jika kita menolak orderan paskah atau natal, ingin cari yang halal dan berkah, Rezeki kita pun tak tertukar. Jangan kira ketika tidak menerima orderan semacam itu, rezeki kita pergi dan tertukar pada orang lain. Justru ketika kita ingin yang halal, Allah terus berkahi dan menambahkan rezeki.
Rezeki tak mungkin tertukar, Allah pasti membagi rezeki dengan adil.
Ø¥ِÙ†َّ رَبَّÙƒَ ÙŠَبْسُØ·ُ الرِّزْÙ‚َ Ù„ِÙ…َÙ†ْ ÙŠَØ´َاءُ ÙˆَÙŠَÙ‚ْدِرُ Ø¥ِÙ†َّÙ‡ُ Ùƒَانَ بِعِبَادِÙ‡ِ Ø®َبِيرًا بَصِيرًا
“Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya, Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba²-Nya.” (QS. Al Isra : 30)
Ingat pula janji ini..
Ø¥ِÙ†َّÙƒَ Ù„َÙ†ْ تَدَعَ Ø´َÙŠْئاً Ù„ِÙ„َّÙ‡ِ عَزَّ ÙˆَجَÙ„َّ Ø¥ِلاَّ بَدَّÙ„َÙƒَ اللَّÙ‡ُ بِÙ‡ِ Ù…َا Ù‡ُÙˆَ Ø®َÙŠْرٌ Ù„َÙƒَ Ù…ِÙ†ْÙ‡ُ
“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad 5: 363. Syech Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Syech Salim bin ‘Ied Al Hilali berkata bahwa sanad hadits ini shahih)
Dengan kita meninggalkan yang haram karena Allah, maka akan diganti dengan yang lebih baik.
Harus terus yakin dan percaya..
Semoga Allah Ta'alaa senantiasa memberikan kita rezeki penuh dengan berkah'..
Wallahu Waliyyut Taufiq Was Sadaad'..
Semoga bisa menjadi ilmu yang bermanfaat'..
0 komentar:
Posting Komentar