Assalamu'alaikum Akhie Ukhtie..
Tadi subuh ada yang nanya, ada ga DOA BUAT NGATASIN KESULITAN HIDUP & RIDHO AKAN KETETAPAN ALLAH'?
Akhie Ukhtie, seorang mukmin meyakini bahwa setiap yang terjadi di alam ini adalah atas kehendak dan takdir Allah Subhanahu wa Ta’ala. Apa yang Allah kehendaki pasti terjadi dan apa yang tidak dikehendaki-Nya tidak akan terjadi. Dengan keyakinan tersebut maka dirinya akan merasakan ketenangan didalam hatinya serta ridho atas apa pun yang Allah Subhanahu wa Ta’ala tetapkan atas dirinya baik ia berupa kebahagiaan maupun kesengsaraan, kelapangan maupun kesempitan.
Firman Allah Ta’ala :
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ (22) لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آَتَاكُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ (23)
Artinya : “Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah. Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS. Al Hadid : 22 – 23)
قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَانَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ
Artinya : “Katakanlah (Muhammad),”Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah lah
orang-orang yang beriman bertakwa.” (QS. At Taubah : 51)
Apa yang ditetapkan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap hamba-hamba-Nya tidaklah lepas dari dua hal :
Musibah yang disebabkan kemaksiatan seorang hamba.
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
Artinya : “Dan musibah apapun yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syuara : 30)
Bahwa ujian dari Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk mengangkat derajatnya dan menghapuskan kesalahan-kesalahannya.
Lantas bagaimana seharusnya kita menyikapi ujian yang tengah kita hadapi setelah mengetahui hal diatas :
Jika ujian atau musibah yang saat ini tengah kita hadapi dikarenakan kemaksiatan atau dosa yang dilakukan kita maka hendaklah segera bertaubat atau beristighfar dan kembali kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan penuh penyesalan atas apa yang dilakukan itu serta mengganti kemaksiatan tersebut dengan ketaatan.
وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آَخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا (68) يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا (69) إِلَّا مَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Artinya : “Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, dan barang siapa melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman yang berat. (yakni) akan dilipatgandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat dan beriman dan mengerjakan kebajikan, maka kejahatan mereka diganti dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Al Furqan : 68 – 70)
وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِمَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَى
Artinya : “Dan sungguh, Aku Maha pengampun bagi yang bertaubat, beriman dan berbuat kebajikan, kemudian tetap dalam petunjuk.” (QS. Thaha : 82)
Akan tetapi jika musibah yang tengah kita hadapi adalah semata-mata ujian untuk mengangkat derajat dan menghapuskan berbagai kesalahan maka tidaklah yang ada dihadapan kita kecuali ridho dengan ketatapan dan takdir Allah dengan tetap mengharapkan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Adapun doa yang diajarkan Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam ketika menghadapi musibah, sebagaimana diriwayatkan dari Ummu Salamah Radhiyallahu Anha berkata,”Saya mendengar Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam bersabda,’Tidaklah seorang hamba terkena musibah maka ia mengatakan,’Inna lillahi wa Inna ilaihi roji’un. Allahumma Ajirnii fii mushibatii wakhluf lii khoiron minha. (Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya kami dikembalikan. Yaa Allah berikanlah pahala kepadaku didalam musibahku dan gantilah buatku yang lebih baik darinya) kecuali Allah berikan baginya pahala dari musibahnya dan menggantikan baginya yang lebih baik darinya.” Ummu Salamah berkata,”Tatkala Abu Salamah meninggal lalu aku berdoa dengan yang diperintahkan Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam maka Allah pun menggantikan buatku yang lebih baik darinya (yaitu) Rasulullah Shalallahu alaihi wa Sallam.” (HR. Muslim)
"Semoga jadi ilmu yang manfaat"
0 komentar:
Posting Komentar