Minggu, 11 Desember 2016

3 KIAT MENJADI ORANG SUKSES

22.43.00 Posted by Admin No comments


Assalamu'alaikum Akhi Ukhti'..

Meraih sukses sudah diajarkan oleh Islam. Dan ada tiga kunci utama yang memudahkan kita meraih sukses. Sebagaimana disebutkan dalam ayat dan hadits yang akan disebutkan dalam tauziah berikut ini..

1. Bertaqwa (Melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya) serta tawakal

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.” (QS. Ath Tholaq: 2-3).

Dari Ibnu Abbas, ia menafsirkan ayat “Allah akan mengadakan baginya jalan keluar” yaitu dengan taqwa, Allah akan menyelematkannya dari kesulitan di dunia dan akhirat.  (Tafsir Al Qurthubi, 18: 159).

Takwa tentu saja dengan menjalankan setiap perintah Allah dan menjauhi setiap larangan-Nya. Sedangkan tawakal adalah menyandarkan hati pada Allah dalam usaha diiringi dengan melakukan usaha.

2. Berbakti pada orang tua

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُمَدَّ لَهُ فِي عُمْرِهِ وَأَنْ يُزَادَ لَهُ فِي رِزْقِهِ فَلْيَبَرَّ وَالِدَيْهِ وَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Siapa yang suka untuk dipanjangkan umur dan ditambahkan rizkinya, maka berbaktilah pada orang tua dan sambunglah tali silaturahmi (dengan kerabat).” (HR. Ahmad. Syech Al Albani dalam Shohih At Targib wa At Tarhib mengatakan bahwa hadits ini hasan lighoirihi, yaitu hasan dilihat dari jalur lainnya).

Jika kita menjadi anak yang berbakti pasti akan dimudahkan dalam berbagai urusan dan kesuksesan. Karena hal ini pun telah dibuktikan oleh para ulama di masa silam.

3. Rajin memperbanyak doa

Dengan do’a segala urusan dan kesuksesan pun mudah diraih. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا ». قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ « اللَّهُ أَكْثَرُ »

“Tidaklah seorang muslim memanjatkan doa pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal:
[1] Allah akan segera mengabulkan doanya,
[2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan
[3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.”
Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdoa.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allahu aktsari (biar Allah yang memperbanyak).” (HR. Ahmad no.11149, 3/18, dari Abu Sa’id. Syech Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid (bagus). Syech Musthofa Al ‘Adawi mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Perbanyaklah doa berikut agar dimudahkan dalam setiap urusan..

اللَهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً

"Allahumma laa sahlaa illa maa ja’altahu sahlaa wa anta taj’alul hazna idza syi’ta sahlaa..”

Artinya:
"Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah dan Engkau yang menjadikan kesedihan (kesusahan) menjadi mudah jika Engkau kehendaki..” (HR. Ibnu Hibban dan Ibnu Suni. Syech Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Ash Shahihah no.2886)

Silakan buktikan..
Sukses utama bukanlah dalam urusan dunia saja. Sukses utama adalah jika kita bisa meraih surga..

Wallahu Waliyyut Taufiq'..

Semoga bisa menjadi ilmu yang bermanfaat'..

TERUS MENJAGA AMALAN YANG BIASA DIRUTINKAN

00.28.00 Posted by Admin No comments


Assalamu'alaikum Akhi Ukhti'..

Amalan yang continue walau sedikit, itu lebih baik untuk terus dijaga atau dirutinkan. Itulah amalan yang dicintai oleh Allah dibanding dengan amalan yang langsung dilakukan sekaligus banyak, namun hanya sesaat. Shalat dhuha dan shalat malam adalah di antara amalan yang sebaiknya terus kita jaga.

Ibnu Taimiyah rahimahullah menjelaskan, “Barang siapa yang memiliki kebiasaan pada amalan tertentu yang disyari’atkan seperti shalat Dhuha, shalat malam, atau selainnya, hendaklah ia terus menjaganya dalam setiap keadaan. Janganlah ia meninggalkan kebiasaan yang disyari’atkan tersebut karena ia berada di tengah² orang banyak. Karena Allah yang mengetahui keadaan hatinya bahwa ia melakukannya karena Allah secara tersembunyi tadi dan Allah tahu bagaimana ia berusaha ingin selamat dari riya’ dan ingin menjauhi segala hal yang dapat merusak keikhlasannya. Oleh karenanya Al Fudhail bin ‘Iyadh mengatakan,

تَرْكُ الْعَمَلِ لِأَجْلِ النَّاسِ رِيَاءٌ وَالْعَمَلُ لِأَجْلِ النَّاسِ شِرْكٌ

“Meninggalkan amalan karena manusia termasuk riya’. Melakukan amalan karena manusia termasuk syirik.” (Majmu’ Al Fatawa, 23: 174)

Beberapa faedah dari ucapan Ibnu Taimiyah di atas:

1. Tugas kita adalah berusaha keras menjaga amalan yang disyari’atkan untuk dirutinkan. Karena dalam hadits Aisyah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ

“Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang continue walaupun itu sedikit.” Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya. (HR. Muslim no.783).

2. Shalat Dhuha dan shalat malam (shalat tahajud) termasuk amalan yang bisa dirutinkan setiap harinya.

3. Amalan yang telah rutin dilakukan janganlah ditinggalkan walau berada di hadapan orang banyak.

4. Melakukan amalan karena manusia, ingin dapat pujian misalnya, termasuk riya’. Begitu pula meninggalkan amalan karena khawatir manusia, seperti takut dipuji, itu pun termasuk riya’.

5. Terus menjaga amalan harus pula memperhatikan keikhlasan dan berusaha menghindarkan diri dari cari pujian atau riya’.

6. Terdapat isyarat dari Ibnu Taimiyah bahwa ada amalan yang disyari’atkan untuk dirutinkan dan ada yang tidak demikian. Jadi tidak semua amalan mesti dirutinkan setiap saat, ini semua kembali merujuk pada dalil.

Semoga faedah yang ditorehkan di pagi ini bermanfaat, Dan semoga kita termasuk hamba² Allah yang bisa terus istiqamah dalam ibadah dan amalan..

Wallahu Waliyyut Taufiq Was Sadaad'..

Semoga bisa menjadi ilmu yang bermanfaat'..