Sabtu, 15 April 2017

REZEKI TIDAK MUNGKIN TERTUKAR

02.31.00 Posted by Admin No comments

Assalamu'alaikum Akhi Ukhti'..

Hasad, iri, dengki, jadi sebab kita tak pernah puas dengan rezeki.

Namun sebenarnya itu semua kembali pada diri kurangnya iman pada takdir.

Rezeki adalah bagian dari takdir ilahi sehingga untuk memahaminya harus memahami takdir dengan baik.

Yang jelas rezeki kita tak pernah tertukar.

Apa yang kita miliki, itulah yang terbaik untuk kita.

Jika kita mendapatkan kendaraan biasa, tetangga punya lebih baik, Tetap rezeki kita tak tertukar.

Jika kita memiliki rumah sederhana, tetangga memiliki rumah mewah bak istana, Tetap rezeki kita tak tertukar.

Lalu kaitannya dengan meninggalkan yang haram..

Jika kita menolak orderan paskah atau natal, ingin cari yang halal dan berkah, Rezeki kita pun tak tertukar. Jangan kira ketika tidak menerima orderan semacam itu, rezeki kita pergi dan tertukar pada orang lain. Justru ketika kita ingin yang halal, Allah terus berkahi dan menambahkan rezeki.

Rezeki tak mungkin tertukar, Allah pasti membagi rezeki dengan adil.

إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا

“Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya, Sesungguhnya Dia Maha mengetahui lagi Maha melihat akan hamba²-Nya.” (QS. Al Isra : 30)

Ingat pula janji ini..

إِنَّكَ لَنْ تَدَعَ شَيْئاً لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ بَدَّلَكَ اللَّهُ بِهِ مَا هُوَ خَيْرٌ لَكَ مِنْهُ

“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad 5: 363. Syech Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Syech Salim bin ‘Ied Al Hilali berkata bahwa sanad hadits ini shahih)

Dengan kita meninggalkan yang haram karena Allah, maka akan diganti dengan yang lebih baik.

Harus terus yakin dan percaya..
Semoga Allah Ta'alaa senantiasa memberikan kita rezeki penuh dengan berkah'..

Wallahu Waliyyut Taufiq Was Sadaad'..

Semoga bisa menjadi ilmu yang bermanfaat'..

DARI NAMANYA, NERAKA SUDAH SANGAT MENGERIKAN

02.26.00 Posted by Admin No comments

Assalamu'alaikum Akhi Ukhti'..

Ada beberapa nama neraka..

(1). Jahim, (2). Jahannam, (3). Lazhaa, (4). Sa’iir, (5). Saqar, (6). Huthomah, (7). Haawiyah

Disebut Jahim karena ta’ajjaja naruha, yaitu apinya yang panas. Al Jahiim secara bahasa berarti tempat yang amat panas.

Penyebutan jahim seperti dalam ayat,

وَإِنَّ الْفُجَّارَ لَفِي جَحِيمٍ

“Dan sesungguhnya orang² yang durhaka benar² berada dalam Jahim.” (QS. Al Infithar: 14)

Disebut Jahannam karena bu’du qo’rihaa, yaitu bagian dasarnya yang begitu dalam sebagaimana disebutkan dalam Al Qomush Al Muhith (3: 205). Secara bahasa arti Jahannam adalah sumur yang dalam.

Dalamnya neraka disebutkan dalam hadits berikut, dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذْ سَمِعَ وَجْبَةً فَقَالَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « تَدْرُونَ مَا هَذَا ». قَالَ قُلْنَا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ « هَذَا حَجَرٌ رُمِىَ بِهِ فِى النَّارِ مُنْذُ سَبْعِينَ خَرِيفًا فَهُوَ يَهْوِى فِى النَّارِ الآنَ حَتَّى انْتَهَى إِلَى قَعْرِهَا ».

“Kami dulu pernah bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tiba² terdengar suara sesuatu yang jatuh. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas bertanya, “Tahukah kalian, apakah itu?” Para sahabat pun menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian menjelaskan, “Ini adalah batu yang dilemparkan ke dalam neraka sejak 70 tahun yang lalu dan batu tersebut baru sampai di dasar neraka saat ini.”
(HR. Muslim no.2844)

Penyebutan Jahannam seperti dalam ayat,

إِنَّ الَّذِينَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَتُوبُوا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيقِ

“Sesungguhnya orang² yang mendatangkan cobaan kepada orang² yang mukmin laki² dan perempuan kemudian mereka tidak bertaubat, maka bagi mereka azab Jahannam dan bagi mereka azab (neraka) yang membakar.” (QS. Al Buruj: 10)

Disebut Lazhaa karena neraka yang menyala-nyala. Lazhaa artinya menyala-nyala.

Penyebutan lazhaa seperti dalam ayat,

كَلَّا إِنَّهَا لَظَى (15) نَزَّاعَةً لِلشَّوَى (16) تَدْعُوا مَنْ أَدْبَرَ وَتَوَلَّى (17) وَجَمَعَ فَأَوْعَى (18)

“Sekali-kali tidak dapat, sesungguhnya neraka itu adalah lazhaa (api yang bergolak), yang mengelupas kulit kepala, yang memanggil orang yang membelakang dan yang berpaling (dari agama), serta mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya (tidak mau mengeluarkan zakat).” (QS. Al Ma’arij: 15-18)

Disebut Sa’iir karena sesuatu yang dinyalakan dan berkobar. Sa’ir artinya nyala api.

Kata sa’iir disebutkan tiga kali dalam surat Al Mulk di antaranya pada ayat,

وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ

“Dan mereka berkata: “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni² neraka sa’iir yang menyala-nyala.” (QS. Al Mulk: 10)

Disebut Saqar artinya menghanguskan karena neraka itu sangat² panas.

Penyebutan saqar di antaranya terdapat dalam ayat berikut,

مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ (42) قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ (43) وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ (44) وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِينَ (45) وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ (46) حَتَّى أَتَانَا الْيَقِينُ (47)

“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?” Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak termasuk orang² yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang² yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada kami kematian.” (QS. Al Mudattsir: 42-47)

Disebut Huthomah artinya memecahkan dan menghancurkan. Karena setiap yang dilempatkan dalam neraka akan hancur.

Penyebutan huthomah seperti disebutkan dalam surat Al Humazah,

كَلَّا لَيُنْبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ (4) وَمَا أَدْرَاكَ مَا الْحُطَمَةُ (5) نَارُ اللَّهِ الْمُوقَدَةُ (6)

“Sekali-kali tidak! Sesungguhnya dia benar² akan dilemparkan ke dalam Huthamah. Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan.”
(QS. Al Humazah: 4-6)

Disebut Haawiyah artinya jatuh dari atas, karena orang yang dimasukkan dalam neraka dijatuhkan dari atas ke bawah.

وَأَمَّا مَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ (8) فَأُمُّهُ هَاوِيَةٌ (9) وَمَا أَدْرَاكَ مَا هِيَهْ (10) نَارٌ حَامِيَةٌ (11)

“Dan adapun orang² yang ringan timbangan (kebaikan)nya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah. Tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas.” (QS. Al Qari’ah: 8-11)

Ada juga nama lain dari neraka yang disebutkan oleh para ulama.

Pembahasan di atas pada siang ini bukan sedang membicarakan tingkatan neraka. Namun nama lain dari neraka, bukan menunjukkan setiap bagian neraka.

Semoga Allah Ta'alaa menjauhkan kita semua dari neraka yang mengerikan..

Wallahu Waliyyut Taufiq Was Sadaad'..

Semoga bisa menjadi ilmu yang bermanfaat'..