Minggu, 20 November 2016

HIZIB PARA WALI

01.16.00 Posted by Admin No comments

Assalamu'alaikum Akhi Ukhti'..

Melanjutkan pertanyaan dari Akhi Hery Sutrisno di Kelapa Dua Depok, yang menanyakan mengenai Hizib serta manfaat dan keutamaannya, berikut penjelasannya..

Hizib adalah amalan doa/wirid yang dibuat oleh para Wali atau Ulama. Hizib sangat banyak ragamnya dan biasanya dinamai sesuai nama penyusun Hizib tersebut. Misalnya Hizib Nawawi adalah amalan hizib yang disusun oleh Syech Muhyiddin Zakariyya Yahya An Nawawi, Hizib Al Jaelani yaitu amalan hizib yang di susun oleh Syech Abdul Qadir Jaelani, dan masih banyak hizib lainnya dari beberapa para wali Allah.

Orang² yang mampu menyusun hizib tentu saja bukanlah orang sembarangan. Mereka adalah orang² yang dibukakan hatinya oleh Allah untuk memahami rahasia² huruf dan ayat Allah. Sehingga, dengan karunia Allah tersebut, mereka bisa menyusun hizib yang punya berbagai macam manfaat dan keutamaan.

Setiap hizib biasanya punya karakter dan keunikan masing². Kita bisa memilih amalan hizib sesuai dengan kebutuhan kita. Namun apabila kita bingung memilih hizib yang cocok, kita bisa konsultasikan dengan guru atau yang sudah paham dengan hal ini.

Di dalam kelompok pengamal ilmu kebatinan, hizib diamalkan untuk memohon pertolongan Allah SWT dan untuk menunjang berbagai hajat lainnya.

Dalam tradisi arab, kata hizib semula ditandai untuk merujuk sesuatu yang “berduyun-duyun” dan “berkelompok”. Itulah makanya ada kata “Hizbullah”, artinya “sekumpulan” bala tentara yang berjuang atas nama Allah SWT, tetapi kata Hizbullah sendiri kadang juga digunakan untuk menyebut para Malaikat.

Masih segar dalam ingatan kita, ketika Rasulullah SAW dan para sahabat bertempur melawan kaum musyrikin dalam perang badar, Allah SWT sengaja mendatangkan 5000 pasukan sebagai bala bantuan yang bertandakan putih, mereka adalah para malaikat (Hizbullah).
  
Ternyata untuk selanjutnya perkembangan kata hizib dalam tradisi thoriqot atau yang berkembang di pesantren adalah untuk “menandai” sebuah bacaan² tertentu. Misalnya hizib yang khusus dibaca pada hari Jum’at, yang dimaksud adalah wirid² tertentu yang cukup dibaca pada hari Jum’at. Secara harfiah hizib dapat diartikan sebagai golongan, atau kelompok bahkan ada yang mengartikan sebagai tentara (pasukan ghoib).

Hizib popular di kalangan masyarakat Indonesia, khususnya didalam lingkungan pondok pesantren. Penyusun hizib selalu dikaitkan dengan tokoh pengasas atau pemimpin aliran tasawuf, sufi atau tarekat.
Tujuan asal hizib adalah untuk diamalkan supaya diri seseorang yang mengamalkan hizib tersebut menjadi dekat dengan Allah SWT, dengan harapan semoga Allah SWT meridhai orang yang mengamal Hizib tersebut didunia hingga akhirat, karena hizib adalah termasuk kedalam kategori doa atau dzikir yang bertujuan untuk memperkuat keimanan (Tauhid) pengamal tersebut.

Hizib Syech Abdul Qadir Al Jaelani

Sebagaimana yang telah ane jelasin di atas, bahwa hizib itu ada beberapa macamnya. Salah satu hizib yang terkenal adalah hizib Al Jaelani yang di susun oleh Syech Abdul Qadir Jaelani.

Hizib ini berisi kumpulan doa dan ayat Al Qur'an, dan merupakan hizib yang di nisbatkan kepada Syech Abdul Qadir Al Jaelani, raja dirajanya para wali dan para kekasih Allah.

Berikut hizib Al Jaelani yang ane kutip dari Kitab Mujarabat..

رَبِّ اِنِّي مَغْلُوْبٌ فَانْتَصِرْ وَاجْبُرْ قَلْبِي المُنْكَسِرْ وَاجْمَعْ شَمْلِي المُنْدَثِرْ اِنَّكَ اَنْتَ الرَّحْمَنُ المُقْتَدِرْ وَاكْفِنِي يَا كَافِي فَأَنَا العَبْدُ المُفْتَقِرْ وَكَفَي بِا للهِ وَلِيًّا وَكَفَي بِاللهِ نَصِيْرًا اِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ وَمَا اللهُ يُرِيْدُ ظُلْمًا لِلْعِبَادِ فَقُطِعَ دَابِرُ القَوْمِ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا وَالحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

Rabbi innii maghluubun fantashir. Wajbur qalbil munkasir. Wajma' syamlil mundatsir innaka antarrahmaanul muqtadir Wakfinii yaa kaafii fa anal 'abdul muftaqir wa kafaa billaahi waliyyan wa kafaa billaahi nashiiraa innasy Syirka ladzulmun 'adziim. wamallaahu yuriidu dzulman lil'ibaad. Faquthi'a daabirul qaumilladziina dzalamuu walhamdulillaahi rabbil 'aalamiin..

Artinya:
"Wahai Allah, aku telah kalah (kalah oleh tubuh dan nafsuku hingga tak mampu terus-menerus berdzikir dan mendekat kepadaMu), maka berilah pertolongan.
Maka hiburlah hati yang telah hancur ini.
Maka padukanlah kemuliaan dan kesempurnaan yang telah terselubung, sungguh Engkau Yang Maha Pengasih dan maha Menentukan.
Cukupkanlah bagiku (cukupilah segala kebutuhanku) dan aku adalah hamba yang sangat membutuhkan uluran bantuan dari-Mu.
Dan cukuplah sudah Allah sebagai Dzat yang diandalkan, dan cukuplah sudah Allah sebagai penolong.
Sungguh menduakan Allah merupakan kejahatan atau kedzaliman yang amat besar, dan tiadalah Allah itu menginginkan kejahatan  dan kegelapan bagi hamba-hamba-Nya.
Maka terputuslah segala tipu daya dan usaha mereka yang berbuat kejahatan dan segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam."

Cara Pengamalannya:

1. Bacalah doa di atas sebanyak tujuh kali setiap ba'da shalat maghrib dan tujuh kali setiap ba'da shalat subuh.

2. Sebelum membacanya, ada baiknya berkirim hadiah bacaan fatihah kepada:

• Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam (1x)

• Keluarga beliau dan para sahabat beliau (1x)

• Syech Abdul Qadir Jailani (1x)

• Para ulama Al Amilin (1x)

• Kaum muslimin seluruhnya (1x)

3. Bacalah doa di atas dengan baik, tulus ikhlas, yakin, dan istiqamah.

Perhatikan adab dalam berdoa. Adab ini sangat penting agar amalan di atas mujarab.

Manfaat dan fadhilah dari Hizib Al Jaelani

Hizib atau doa wirid Al Jaelani ini apabila diamalkan maka memiliki khasiat yang banyak, diantaranya sebagai berikut..

  1. Akan hilangnya kesusahan, bagaimanapun besar kesusahan yang dirasakan.
  2. Akan dihilangkan keprihatinan dalam hidup.
  3. Akan diluaskan rizki, sehingga mengucur deras sebagaimana kucuran air hujan dari langit.
  4. Akan selamat dari setiap orang yang hendak berniat jahat. Sebab doa ini merupakan permohonon perlindungan kepada Allah Ta'alaa.
  5. Akan dijauhkan dari sihir, teluh, santet dan sebangsanya. Apapun sihirnya, insya Allah tidak akan bisa membahayakannya. Sebab ini doa untuk mengalahkan para dukun yang beramal menggunakan amalan setan.


Wallahu Waliyyut Taufiq'..

Semoga bisa menjadi ilmu dan amalan yang bermanfaat'..

TAFSIR DOA SAPU JAGAT

00.40.00 Posted by Admin No comments


Assalamu'alaikum Akhi Ukhti'..

Doa sapu jagad sangat maruf sekali di tengah² kita. Kenapa sampai disebut sapu jagad? Karena sebenarnya doa ini benar² ampuh di dalamnya berisi pemintaan seluruh kebaikan di dunia dan akhirat.

Doa sapu jagad yang di maksud adalah,

رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Robbanaa aatina fid dunyaa hasanah, wa fil aakhiroti hasanah, wa qinaa ‘adzaban naar.”
(Ya Allah, berikanlah kepada Kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah Kami dari siksa neraka)

Doa sapu jagad tersebut diucapkan ketika telah selesai menunaikan manasik haji, terutama banyak dibaca di hari² tasyrik di bulan Dzulhijjah sebagaimana anjuran sebagai salaf.

Ayat yang menyebutkan hal ini,

فَإِذَا قَضَيْتُمْ مَنَاسِكَكُمْ فَاذْكُرُوا اللَّهَ كَذِكْرِكُمْ آَبَاءَكُمْ أَوْ أَشَدَّ ذِكْرًا فَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا وَمَا لَهُ فِي الْآَخِرَةِ مِنْ خَلَاقٍ (200) وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (201)

“Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu, atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang bendoa: “Ya Rabb kami, berilah kami (kebaikan) di dunia”, dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat. Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: “Ya Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka” (QS. Al Baqarah: 200-201).

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

اللَّهُمَّ آتِنَا في الدُّنْيَا حَسَنَةً ، وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً ، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

“Allahumma aatina fid dunyaa hasanah, wa fil aakhiroti hasanah, wa qinaa ‘adzaban naar.."
(Ya Allah, berikanlah kepada Kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah Kami dari siksa neraka) (HR. Bukhari no.4522 dan Muslim no.2690)

Imam Muslim menambahkan dalam riwayatnya disebutkan,

وَكَانَ أَنَسٌ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَدْعُوَ بِدَعْوَةٍ دَعَا بِهَا فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَدْعُوَ بِدُعَاءٍ دَعَا بِهَا فِيهِ

“Jika Anas radhiyallahu ‘anhu hendak berdoa, ia pasti berdoa dengan doa tersebut. Dan jika ia hendak berdoa dengan doa yang lain, ia pun menyisipkan doa tersebut di dalamnya.” (HR. Muslim no.2690).

Ibnu Hajar rahimahullah menyebutkan,

لَمْ يَدْعُ نَبِيّ وَلَا صَالِح بِشَيْءٍ إِلَّا دَخَلَ فِي هَذَا الدُّعَاء

“Tidaklah seorang nabi maupun orang shalih berdoa melainkan mereka menggunakan doa ini.” (Fathul Bari 2: 322).

Imam Nawawi rahimahullah berkata mengenai pengertian doa tersebut,

وَأَظْهَرُ الْأَقْوَال فِي تَفْسِير الْحَسَنَة فِي الدُّنْيَا أَنَّهَا الْعِبَادَة وَالْعَافِيَة ، وَفِي الْآخِرَة الْجَنَّة وَالْمَغْفِرَة ، وَقِيلَ : الْحَسَنَة تَعُمّ الدُّنْيَا وَالْآخِرَة .

“Pendapat yang lebih tepat mengenai tafsiran ‘kebaikan di dunia’ adalah ibadah dan ‘afiyah (kesehatan). Sedangkan ‘kebaikan di akhirat’ adalah surga dan ampunan Allah. Ada juga ulama yang mengatakan bahwa kebaikan di situ mencakup umum untuk seluruh kebaikan di dunia dan akhirat.” (Syarh Shahih Muslim 17: 13).

Ibnu Katsir menyatakan, “Doa sapu jagad ini berisi permintaan kebaikan di dunia seluruhnya dan dihindarkan dari seluruh kejelekan. Yang dimaksud kebaikan dunia adalah nikmat sehat, rumah yang lapang, istri yang penuh dengan kebaikan, rizki yang luas, ilmu yang bermanfaat, amal shalih, kendaraan yang menyenangkan, pujian yang baik serta kebaikan² lainnya dengan berbagai ungkapan dari pakar tafsir.
Apa yang disebutkan oleh para ulama pakar tafsir semuanya tidaklah saling bertentangan. Karena seluruh kebaikan dunia tercakup dalam doa tersebut.
Adapun kebaikan di akhirat yang diminta dalam do’a ini tentu saja lebih tinggi dari kebaikan di dunia yaitu dimasukkannya ke dalam surga, dibebaskan dari rasa khawatir (takut), diberi kemudahan dalam hisab (perhitungan amalan) di akhirat, serta berbagai kebaikan akhirat lainnya.
Adapun permintaan diselamatkan dari siksa neraka mengandung permintaan agar kita dibebaskan dari berbagai sebab yang menjerumuskan ke dalam neraka yaitu dengan dijauhkan dari berbagai perbuatan yang haram dan dosa, dan diberi petunjuk untuk meninggalkan hal² syubhat (yang masih samar/abu-abu) dan hal² yang haram.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim 2: 122).

Doa yang sering kita ucapkan ini ternyata punya kandungan makna yang mendalam. Semoga bisa diamalkan dan dipahami maknanya sehingga kita pun bisa bersungguh-sungguh dalam berdoa.

Wallahu Waliyyut Taufiq'..

Semoga bisa menjadi ilmu dan amalan yang bermanfaat'..

DOA AGAR MUDAH MELUNASI UTANG SEPENUH GUNUNG

00.26.00 Posted by Admin No comments


Assalamu'alaikum Akhi Ukhti'..

Adakah doa yang dipanjatkan agar mudah melunasi utang? Bagaimana jika utang tersebut sepenuh gunung, apa saja amalannya?

Dari ‘Ali, ada seorang budak mukatab (yang berjanji pada tuannya ingin memerdekakan diri dengan syarat melunasi pembayaran tertentu) yang mendatanginya, ia berkata, “Aku tidak mampu melunasi untuk memerdekakan diriku.” Ali pun berkata, “Maukah kuberitahukan padamu beberapa kalimat yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengajarkannya padaku yaitu seandainya engkau memiliki utang sepenuh gunung, maka Allah akan memudahkanmu untuk melunasinya. Ucapkanlah doa,

اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

“Allahumak-finii bi halaalika ‘an haroomik, wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak..”

Artinya:
Ya Allah, cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.." (HR. Tirmidzi no.3563, hasan menurut At Tirmidzi, begitu pula hasan kata Syech Al Albani)

Hanya Diarahkan untuk Berdoa

Lihat saja di sini, bukannya dibantu dengan uang, malah budak mukatab dibantu dengan diberikan tuntunan doa. Karena barangkali ‘Ali dalam hadits tersebut tidak memiliki uang untuk membantu, maka ia berikan solusi yang sangat menolong. Sama seperti itu adalah firman Allah Ta’ala,

قَوْلٌ مَعْرُوفٌ وَمَغْفِرَةٌ خَيْرٌ مِنْ صَدَقَةٍ يَتْبَعُهَا أَذًى وَاللَّهُ غَنِيٌّ حَلِيمٌ

“Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” (QS. Al Baqarah: 263).

Atau di sini ‘Ali memberi petunjuk pada hal yang lebih selamat yaitu meminta tolong pada Allah lewat doa, tanpa bergantung pada selain-Nya. Makna ini dikuatkan dengan isi doa “wa agh-niniy bi fadhlika ‘amman siwaak (dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu)”.

Makan yang Haram

Makan makanan yang haram itu tanda seseorang dianggap jelek.

Ibnul Qayyim berkata, “Tidaklah seseorang melakukan keharaman melainkan karena dua sebab: (1).berprasangka buruk pada Allah (suuzhan) karena jika saja ia mentaati Allah, pasti ia akan mentaatinya dengan mengonsumsi yang halal, (2).Syahwat lebih ndimenangkan dari sikap sabar. Yang pertama tadi tanda lemahnya kurangnya ilmu. Yang kedua, tanda lemahnya kesabaran. (Dinukil dari Al Fawaid karya Ibnul Qayyim).

Makanan Haram Berpengaruh pada Terkabulnya Doa, Pilihlah yang Halal

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا وَإِنَّ اللَّهَ أَمَرَ الْمُؤْمِنِينَ بِمَا أَمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِينَ فَقَالَ ( يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّى بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ) وَقَالَ (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ) ». ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ يَا رَبِّ يَا رَبِّ وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِىَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ.

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu thoyyib (baik). Allah tidak hakan menerima sesuatu melainkan dari yang thoyyib (baik). Dan sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada orang² mukmin seperti yang diperintahkan-Nya kepada para Rasul. Firman-Nya: ‘Wahai para Rasul! Makanlah makanan yang baik² (halal) dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.’ Dan Allah juga berfirman: ‘Wahai orang² yang beriman! Makanlah rezeki yang baik² yang telah kami rezekikan kepadamu.’”Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan tentang seorang laki²/ yang telah menempuh perjalanan jauh, sehingga rambutnya kusut, masai dan berdebu. Orang itu mengangkat tangannya ke langit seraya berdo’a: “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku.” Padahal, makanannya dari barang yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram dan diberi makan dari yang haram, maka bagaimanakah Allah akan memperkenankan do’anya?” (HR. Muslim no.1015)

Ibnu Rajab punya pernyataan yang baik mengenai hadits di atas, “Selama seseorang mengonsumsi makanan halal, maka amalan shalih mudah diterima. Adapun bila makanan tidak halal dikonsumsi, maka sudah barang tentu amalan tersebut tidak diterima.” (Jami’ul Ulum wal Hikam 1: 260).

Wallahu Waliyyut Taufiq'..

Semoga bisa menjadi ilmu dan amalan yang bermanfaat'..