Rabu, 27 Juli 2016

HIKMAH KEHIDUPAN

02.07.00 Posted by Admin No comments
"Tidaklah bergeser kedua kaki seorang hamba (menuju batas shiratal mustaqim) sehingga ia ditanya tentang umurnya, untuk apa ia habiskan, ilmunya untuk apa ia amalkan, hartanya darimana ia peroleh dan kemana ia habiskan, dan badannya untuk apa ia gunakan."
(NABI MUHAMMAD SAW)

Akhie dan Ukhtie..
Kita perlu terus-menerus menumbuhkan rasa takut pada diri ini, agar kita mampu mempertanggung-jawabkan dari mana kita memperoleh harta dan kemana kita membelanjakan harta.

"DUA-DUANYA HARUS BENAR.!!"

Membelanjakan harta untuk perkara yg benar, tetapi mendapatkannya dari sumber yg haram, maka tak ada yg layak baginya kecuali neraka.

Begitu pun sebaliknya, meski halal sumbernya dan bersih caranya, kita tetap berkewajiban membelanjakannya di jalan yg benar, untuk tujuan yg benar pula.

Dan ini, harus dimulai dari kita.!

"SEKARANG JUGA.!!!"

"Kemudian kamu pasti akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yg kamu megah-megahkan di dunia itu)."
(QS. At-Takaatsur : 8)

Sepele tampaknya, tapi sering terjadi dan dianggap biasa, sehingga lama-lama merasa tak berdosa.

Inilah yg saya rasakan amat sulit selama ini berada di dalam kementrian luar negeri terutama di Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler, yaitu;

"MENATA KATA HATI & PIKIRAN SECARA TERUS MENERUS.!"

Karena di dalam nya masih terus bergulir permainan² kotor yang dapat dengan mudah terjebak di dalam nya'..
Teringatlah saya kepada wasiat Nabi Saw;

"Nanti akan datang suatu masa, di masa itu manusia tidak peduli dari mana harta itu ia peroleh, apakah dari yg halal ataukah dari yg haram."
(HR. Bukhari)

Kemampuan membelanjakan harta secara benar, adalah bekal menuju surga-Nya..

Semoga Allah Ta'ala memalingkan hati kita pada kebenaran. Aamiin...

0 komentar: