Rabu, 31 Agustus 2016

KEUTAMAAN DARI SURAT AL BAQARAH

21.27.00 Posted by Admin No comments

Assalamu'alaikum, Pagi Akhi Ukhti..
Untuk tauziah pagi ini, ane masih akan mengupas keutamaan² dari beberapa surat² di dalam Al Qur'an..
Untuk ini pagi, Insyaa Allah ane akan ngejelasin keutamaan atau fadhilah dari surat Al Baqarah..

Berikut keutamaan dari surat Al Baqarah yang ane kutip dari beberapa keterangan² di dalem hadist..

Hadits Tirmidzi no.2801

حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَانِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْحَمِيدِ بْنُ جَعْفَرٍ عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ عَطَاءٍ مَوْلَى أَبِي أَحْمَدَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ بَعَثَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَعْثًا وَهُمْ ذُو عَدَدٍ فَاسْتَقْرَأَهُمْ فَاسْتَقْرَأَ كُلَّ رَجُلٍ مِنْهُمْ مَا مَعَهُ مِنْ الْقُرْآنِ فَأَتَى عَلَى رَجُلٍ مِنْهُمْ مِنْ أَحْدَثِهِمْ سِنًّا فَقَالَ مَا مَعَكَ يَا فُلَانُ قَالَ مَعِي كَذَا وَكَذَا وَسُورَةُ الْبَقَرَةِ قَالَ أَمَعَكَ سُورَةُ الْبَقَرَةِ فَقَالَ نَعَمْ قَالَ فَاذْهَبْ فَأَنْتَ أَمِيرُهُمْ فَقَالَ رَجُلٌ مِنْ أَشْرَافِهِمْ وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا مَنَعَنِي أَنْ أَتَعَلَّمَ سُورَةَ الْبَقَرَةِ إِلَّا خَشْيَةَ أَلَّا أَقُومَ بِهَا فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَعَلَّمُوا الْقُرْآنَ وَاقْرَءُوهُ فَإِنَّ مَثَلَ الْقُرْآنِ لِمَنْ تَعَلَّمَهُ فَقَرَأَهُ وَقَامَ بِهِ كَمَثَلِ جِرَابٍ مَحْشُوٍّ مِسْكًا يَفُوحُ رِيحُهُ فِي كُلِّ مَكَانٍ وَمَثَلُ مَنْ تَعَلَّمَهُ فَيَرْقُدُ وَهُوَ فِي جَوْفِهِ كَمَثَلِ جِرَابٍ وُكِئَ عَلَى مِسْكٍ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ وَقَدْ رَوَاهُ اللَّيْثُ بْنُ سَعْدٍ عَنْ سَعِيدٍ الْمَقْبُرِيِّ عَنْ عَطَاءٍ مَوْلَى أَبِي أَحْمَدَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُرْسَلًا وَلَمْ يَذْكُرْ فِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ عَنْ اللَّيْثِ فَذَكَرَهُ

"Apa yg kamu hafal dari Al Qur`an wahai Fulan?
dia menjawab; Saya hafal ini & ini serta surat Al Baqarah, beliau Rasulullah SAW bertanya: Apakah kamu hafal surat Al Baqarah?
dia menjawab; Ya, beliau bersabda kepadanya: Pergilah dan kamu yang jadi imam bagi mereka, Seseorang yang paling terkemuka di antara mereka berkata; Demi Allah wahai Rasulullah, tak ada yg menghalangiku untuk mempelajari surat Al Baqarah selain karena aku takut tak dapat mengamalkannya, Rasulullah bersabda:
Pelajarilah Al Qur`an & bacalah, karena perumpamaan Al Qur`an bagi orang yg mempelajarinya kemudian membacanya seperti kantong yg penuh dgn minyak wangi, dimana wanginya semerbak ke setiap tempat, & perumpamaan orang yg mempelajarinya kemudian tidur (tidak mengamalkannya) padahal Al Qur`an ada di hatinya seperti kantong yg berisi minyak wangi namun terikat. Abu Isa berkata; Hadits ini hasan, Laits bin Sa'ad telah meriwayatkannya dari Sa'id Al Maqburi dari Atha` budak milik Abu Ahmad, dari Nabi secara mursal, & di dalam hadits tersebut, tak disebutkan dari Abu Hurairah. Telah menceritakan kepada kami Qutaibah dari Laits kemudian dia menyebutkan hadits. [HR. Tirmidzi No.2801].

• Hadits Tirmidzi no.2803

حَدَّثَنَا مَحْمُودُ بْنُ غَيْلَانَ حَدَّثَنَا حُسَيْنٌ الْجُعْفِيُّ عَنْ زَائِدَةَ عَنْ حَكِيمِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِكُلِّ شَيْءٍ سَنَامٌ وَإِنَّ سَنَامَ الْقُرْآنِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ وَفِيهَا آيَةٌ هِيَ سَيِّدَةُ آيِ الْقُرْآنِ هِيَ آيَةُ الْكُرْسِيِّ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ لَا نَعْرِفُهُ إِلَّا مِنْ حَدِيثِ حَكِيمِ بْنِ جُبَيْرٍ وَقَدْ تَكَلَّمَ شُعْبَةُ فِي حَكِيمِ بْنِ جُبَيْرٍ وَضَعَّفَهُ

"Setiap sesuatu memiliki puncak, & puncaknya Al Qur`an adalah surat Al Baqarah, di dalamnya terdapat ayat yg merupakan tuannya ayat-ayat dalam Al Qur`an yaitu ayat kursi. Abu Isa berkata; Hadits ini gharib, kami tak mengetahuinya kecuali dari hadits Hakim bin Jubair, sementara Syu'bah mempermasalahkan tentang Hakim bin Jubair & melemahkannya. [HR. Tirmidzi No.2803].

• Al Baqarah Sebagai Penjaga

Sebuah hadist yang diterima dari Abu Hurairah dari Abu Mas’ud Al Anshari ia berkata, Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa membaca dua surat terakhir dari Al Baqarah di malam hari, maka cukuplah baginya untuk melindungi (dari marabahaya).” (HR. Bukhari-Muslim).

Di dalam hadist lain Nabi SAW bersabda:
“Apabila kamu merebahkan diri di pembaringan, maka bacalah Ayat Kursi. Karena dengan begitu malaikat Allah akan selalu menjagamu, dan syetan tidak akan mendekatimu sampai pagi.” (HR Bukhari).

Dua hadist di atas kiranya sudah cukup menjelaskan tentang fungsi Qur’an surat Al Baqarah sebagai penjagaan. Membiasakan diri membaca dua ayat terakhirnya di malam hari dapat melindungi kita dari marabahaya. Sedangkan membaca Ayat Kursi (Qur’an surat Al Baqarah ayat ke 255) membuat kita mendapatkan penjagaan dari malaikat sehingga syetan pun tidak bisa mendekati kita hingga pagi hari.

Sungguh dahsyat keutamaan yang dapat kita peroleh ini. Sebagaimana kita tahu malam hari adalah waktu dimana manusia tidak ada daya dan upaya untuk menjaga dirinya. Manusia lelap tertidur tanpa bisa menghindar jika ada marabahaya atau musibah yang sedang mengintai. Marabahaya yang bisa datang dari lingkungan fisik, maupun marabahaya dari lingkungan dunia ghaib (syetan).

Allah SWT menjamin bahwa kita akan mendapat penjagaan dari bodyguard yang tidak pernah merasa lelah, tidak pernah merasa kantuk, dan tidak pernah pula lalai dari tugasnya yaitu penjagaan dari malaikat Allah. Siapa yang tidak mau dirinya dijaga oleh malaikat Allah SWT? Maka dari itu mari kita amalkan membaca dua ayat terakhir dari Qur’an surat Al Baqarah dan membaca Ayat Kursi sebelum tidur.

• Al Baqarah Untuk Pengusiran

Selain menjaga kita, surat Al Baqarah juga dapat mengusir jin/syetan pengganggu yang berdiam diri di rumah kita. Jika jin/syetan pengganggu sudah lari dari rumah kita maka dengan kata lain, bukan hanya diri kita yang terjaga, namun suami dan anak-anak kita pun dapat terhindar dari gangguannya.
Hal ini sesuai dengan hadist sebagai berikut..

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ وَإِنَّ الْبَيْتَ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ الْبَقَرَةُ لَا يَدْخُلُهُ الشَّيْطَانُ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

"Janganlah kalian menjadikan rumah² kalian seperti kuburan, sesungguhnya syetan tak memasuki rumah yg dibacakan didalamnya surat Al Baqarah. Abu Isa berkata; Hadits ini hasan shahih.
[HR. Tirmidzi No.2802].

Hadist serupa juga diterima dari jalur Abu Hurairah, dimana Rasulullah SAW bersabda: “Di dalam surat Al Baqarah ada ayat yang dinamakan penghulu ayat Al Qur’an, yakni Ayat Kursi. Tidaklah ayat itu dibaca di dalam rumah yang ada syetannya, kecuali syetan itu akan keluar darinya”. (HR Hakim).

Rumah yang tidak dibaca Al Qur’an di dalamnya laksana kuburan yang penuh dengan kegelapan dan dijadikan tempat berkumpulnya para jin pengganggu. Sekarang ini fakta membuktikan banyak rumah yang mengganti bacaan Al Qur’an dengan alunan musik dan nyanyian yang melalaikan. Tentu saja jin akan semakin senang berada di dalamnya.

Kondisi ini sudah diprediksi oleh Rasulullah SAW sehingga beliau bersabda:
“Semoga aku tidak mendapatkan salah seorang dari kalian yang meletakkan salah satu kaki diatas kaki yang lain, sambil bernyanyi dan meninggalkan surat Al Baqarah tanpa membacanya. Sesungguhnya syetan akan lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al Baqarah (Al Qur’an)". (HR Nasai).

• Al Baqarah Untuk Penyembuhan

Salah satu peran Al Qur’an adalah sebagai Syifa (penyembuh). Walaupun lebih menitikberatkan sebagai penyembuh penyakit yang ada dalam hati, namun ternyata sakit mental pun dapat disembuhkan oleh Al Qur’an. Hal ini pernah dipraktekkan oleh Rasulullah SAW dengan meruqyah seseorang yang berpenyakit gila dengan membacakan beberapa ayat dari Al Qur’an yang diantaranya ada juga ayat-ayat dari Qur’an surat Al Baqarah.

Salah seorang sahabat, yakni Ubay bin Ka’ab berkata: “Aku pernah bersama Rasulullah, lalu datanglah orang Badui dan berkata: ‘Wahai Nabi Allah, aku mempunyai saudara laki² yang sedang sakit’. Beliau berkata: “Apa sakitnya?” Dia menjawab: ‘Linglung (gila)’. Beliau bersabda: “Bawa dia kemari”. Lalu ia dibawa ke hadapan Rasulullah dan Rasulullah meruqyahnya dengan membaca Al Fatihah, 4 ayat pertama dari surat Al Baqarah, ayat 163-164, ayat Kursi, 3 ayat di akhir surat Al Baqarah, ayat 18 dari surat Ali Imran, ayat 54 dari surat Al ‘Araf, 4 ayat di akhir surat Al Mu’minun, 3 ayat dari surat Al Jin, 10 ayat di awal surat As Shaffat, 3 ayat di akhir surat Al hasyr, surat Al ikhlas, Al Mu’awwidzatain (Al Falaq dan An Nas). Lalu berdirilah laki-laki yang sakit tadi, seakan ia tidak mengalami sakit apa pun”. (HR Ahmad).

Demikianlah keutamaan surat Al baqarah yang dapat kita ambil manfaatnya. Namun demikian bukan berarti kita hanya membaca surat Al Baqarah dengan mengabaikan surat² lainnya. Bacalah keseluruhan Al Qur’an karena ia akan menjadi syafaat kelak di akhirat sana.

Semoga bisa menjadi ilmu dan amalan yang manfaat

0 komentar: