Kamis, 25 Agustus 2016

MENANAM POHON DI SURGA & MEMPERBERAT MIZAN KEBAIKAN

01.21.00 Posted by Admin No comments

Assalamu'alaikum..
Pagi akhi ukhti, Semalem ane baru dapet ilmu dari guru² ane soal amalan yang apabila kita lakuin itu fadhilah nye setara dengan menanam pohon di Surga dan Insyaa Allah dapat menambah berat mizan kebaikan kita di saat yaumil hisab nanti'..
Itu amalan berupa dzikiran..

Dzikir merupakan perkara mudah dan singkat yang mempunyai keutamaan yang sangat besar. Ladang pahala dan peluang masuk surga pun bisa didapat melalui ini amalan.

Ada seorang sahabat yang datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya syariat Islam begitu banyak bagiku, maka beritahukanlah kepadaku amalan yang mudah aku tekuni.” Beliau menjawab:

لاَيَزَالُ لِسَانُكَ رَطْبًا مِنْ ذِكْرِ اللهِ

“(Yaitu) tetap terusnya lisanmu basah karena menyebut nama Allah.” (Shahih at-Tirmidzi 3:139 dan Shahih Ibnu Majah 2:317)

Berikut salah satu keutamaan dzikir. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ، وَأَزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيْكِكُمْ، وَأَرْفَعِهَا فِي دَرَجَاتِكُمْ ، وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ إِنْفَاقِ الذَّهَبِ وَالْوَرِقِ ، وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوْا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوْا أَعْنَاقَكُمْ ؟” قَالُوْا بَلَى .قَالَ : ذِكْرُ اللهِ تَعَالَى

“Maukah kalian aku beritahukan amalan yang paling baik, paling suci di sisi Tuhan kalian, lebih meninggikan derajat kalian dan lebih baik daripada menginfakkan emas dan perak serta lebih baik daripada kalian bertemu musuh, lalu kalian pancung leher mereka dan mereka pancung leher kalian?!” Para sahabat menjawab, “Ya.” Beliau menjawab, “dzikirullah.” (Shahih At Tirmidzi 3/139 dan Shahih Ibnu Majah 2/316)

Adapun secara khusus, maka manfaatnya pun bermacam-macam. Pada tauziah x ini, ane akan jabarin beberapa dzikir yang lafadznya mirip dan masing-masing mempunyai keutamaan yang sangat besar..

Bayangkan, sambil berkendara di jalan, menunggu kemacetan, menunggu antrian, dll, kita bisa menanam pohon di surga atau memperberat timbangan kebaikan kita. Ini dia caranya:

1. Menanam Pohon di Surga

a. Dari Sahabat Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam ketika melewatinya yang sedang menanam tanaman, beliau berkata: ‘Apa yang engkau tanam?’ Abu Hurairah menjawab; ‘Tanaman untukku.’ Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: ‘Wahai Abu Hurairah maukah engkau aku tunjukkan pada tanaman yang lebih baik dari tanaman ini (yang engkau tanam)?’ Jawab Abu Hurairah: ‘Mau ya Rasulullah.’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda: “Katakanlah Subhanallah, walhamdulillah, walaa Ilaaha illallah, wallahu akbar, maka akan ditanamkan bagimu satu pohon di surga.” (HR. Ibnu Majah no. 3807. Dishahihkan oleh Syech al-Albani dalam shahiih Ibni Majah (2/320, no. 3069)

Hadits di atas senada dengan sabda Rasulullah-shallalahu ‘alaihi wa sallam- dalam hadist lainnya:

لقيت إبراهيم ليلة أسري بي فقال : يا محمد أقرئ أمتك مني السلام و أخبرهم أن الجنة طيبة التربة عذبة الماء و أنها قيعان و أن غراسها سبحان الله و الحمد لله و لا إله إلا الله و الله أكبر ولا حول ولا قوة إلا بالله ) ( ت) (طب) عن ابن مسعود. قال الألباني : (حسن) انظر حديث رقم: 3460 في صحيح الجامع عن ابن مسعود .

“Aku bertemu dengan Ibrahim-Alaihis salam-pada malam peristiwa Isra mi’raj dan dia berkata padaku: Wahai Muhammad sampaikan salamku kepada ummatmu dan beritahukan mereka bahwa surga itu begitu lembut debunya dan manis airnya dan sesungguhnya dia memiliki lembah-lembah dan sesungguhnya tanamannya adalah ucapan : سبحان الله و الحمد لله و لا إله إلا الله و الله أكبر ولا حول ولا قوة إلا بالله “ (Subhanallah, walhamdulillah, walaa Ilaaha illallah, wallahu akbar, walaa quwwata illa billah). [HR. Tirmizi. At-Thabrani dan Al-Abani menghasankannya dalam Sahih Al-Jami no 3460.]

Pada hadits kedua ada tambahan ucapan: “walaa quwwata illa billah”

Ada bonus keutamaan lagi dari dzikir di atas:

أَحَبُّ اَلْكَلَامِ إِلَى اَللَّهِ أَرْبَعٌ, لَا يَضُرُّكَ بِأَيِّهِنَّ بَدَأْتَ: سُبْحَانَ اَللَّهِ, وَالْحَمْدُ لِلَّهِ, وَلَا إِلَهَ إِلَّا اَللَّهُ, وَاَللَّهُ أَكْبَرُ

“Ucapan yang paling dicintai Allah ada empat, tidak mengapa bagimu memulai dari yang mana saja, yaitu: Subhaanallah wal hamdulillah wa laa ilaaha illallallah wallahu akbar.” (HR. Muslim)

Ada satu lagi yang mirip dengan kedua dzikir di atas, yang ini keutamaannya laksana menanam pohon kurma..

b.  عن جابر عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ” من قال سبحان الله العظيم وبحمده غرست له نخلة في الجنة”.

            Dari Jabir radhiallahu ‘anhu dari Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam bersabda : ” Barang siapa yang berkata :”Subhanallahil adzim wa bi hamdihi“( maha suci Allah yang maha agung dan segala puji baginya ) maka akan ditanamkan untuknya  sebatang pohon korma di surga” (HR Ibnu Hibban dan Tirmidzi. Dan dishohihkan Al Albani).

2. Memperberat Timbangan Kebaikan (Memperbesar Peluang Masuk Surga)

Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

“Dua kalimat yang ringan di lisan, namun berat di timbangan, dan disukai Ar Rahman yaitu “Subhanallah wa bi hamdih, subhanallahil ‘azhim” (Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha Agung). (HR. Bukhari no. 6682 dan Muslim no. 2694)

Ibnu Hajar berkata :

“Alur pembicaraan dalam hadits di atas sangat bagus sekali. Hadits tersebut  menunjukkan bahwa cinta Rabb mendahului hal itu, kemudian diikuti dengan dzikir dan ringannya dzikir pada lisan hamba. Setelah itu diikuti dengan balasan dua kalimat tadi pada hari kiamat. Makna dzikir tersebut disebutkan dalam akhir do’a penduduk surga yang disebutkan dalam firman Allah,

دَعْوَاهُمْ فِيهَا سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلَامٌ وَآَخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

“Do’a mereka di dalamnya adalah: “Subhanakallahumma”, dan salam penghormatan mereka adalah: “Salam”. Dan penutup doa mereka adalah: “Alhamdulilaahi Rabbil ‘aalamin”.” (QS. Yunus: 10)” ( Muqqodimah Al Fath, Ibnu Hajar Al Asqolani, hal. 474).

Hadits ini menunjukkan keagungan, kemuliaan, dan kekuasaan Allah ta’ala, inilah sifat-sifat yang dimiliki oleh-Nya. Di dalam bacaan dzikir ini tergabung antara pujian dan pengagungan yang mengandung perasaan harap dan takut kepada Allah ta’ala (Klo mau lengkap lihat Taudhih al-Ahkam, 4/884-885).

Itulah dzikir yang sangat besar sekali fadhilah nye..
Insyaa Allah di tauziah selanjut nye akan ane jabarin lagi lebih luas dari makna masing² dzikiran tadi'..

"Semoga bisa jadi ilmu dan amalan yang manfaat"

0 komentar: