Jumat, 09 September 2016

SYARAT TAUBAT, BERTEKAD TIDAK MAU MENGULANGI DOSA

07.12.00 Posted by Admin No comments

Assalamu'alaikum Akhi Ukhti'..

Berhubung tadi dari Akhi Nunu nanya soal Mandi Tobat, yang memang sebenarnya tidak ada syariatnya dalam islam..
Sambil nunggu waktu magrib, sekalian aje dah ane ngasih sedikit renungan soal tobat'..

Syarat taubat di antaranya adalah bertekad tidak mau mengulangi dosa itu lagi.
Taubat yang sungguh² adalah bertekad tidak ingin mengulangi perbuatan dosa lagi. Allah Ta’ala memerintahkan untuk melakukan taubat yang tulus,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).” (QS. At Tahrim: 8)

Ibnu Katsir menerangkan mengenai taubat yang tulus sebagaimana diutarakan oleh para ulama, “Taubat yang tulus yaitu dengan menghindari dosa untuk saat ini, menyesali dosa yang telah lalu, bertekad tidak mengulangi dosa itu lagi di masa akan datang.
Lalu jika dosa tersebut berkaitan dengan hak sesama manusia, maka ia harus menyelesaikannya atau mengembalikannya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim 7: 323).

Ats Tsauri berkata, dari Samak, dari An Nu’man, dari ‘Umar, ia berkata, “Taubatan nashuha (taubat yang tulus) yaitu bertaubat dari dosa kemudian tidak mengulanginya lagi atau berkeinginan tidak mengulanginya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim 7: 322)

Hudzaifah pernah berkata,

بحسب المرءِ من الكذب أنْ يقول : أستغفر الله ، ثم يعود

“Cukup seseorang dikatakan berdusta ketika ia mengucapkan, “Aku beristighfar pada Allah (aku memohon ampun pada Allah) lantas ia mengulangi dosa tersebut lagi.” (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam 2: 411).

Ibnu Rajab Al Hambali berkata, “Terlarang seseorang mengucapkan ‘aku bertaubat kepada Allah’ lantas ia mengulangi dosa tersebut kembali. Karena taubat nashuha (taubat yang sejujurnya) berarti seseorang tidak mengulangi dosa tersebut selamanya. Jika ia mengulanginya, maka perkataannya tadi ‘aku telah bertaubat’ hanyalah kedustaan.”

Namun menurut mayoritas ulama berpendapat bahwa sah-sah saja seseorang mengatakan aku telah bertaubat, lalu ia bertekad tidak akan melakukan maksiat itu lagi. Kalau ia mengatakan, “Aku tidak akan mengulangi dosa tersebut lagi”, maka itulah yang ia tekadkan saat itu.

Semoga Allah Ta'ala senantiasa memberikan kita semua kemudahan dalam taubatan Nasuha sebelum Allah memanggil kita pulang untuk menghadap-Nya..

Wallahu Waliyyut Taufiq..
Hanya Allah lah yang memberikan taufik dan hidayah..

"Semoga bisa menjadi ilmu dan renungan yang manfaat"

0 komentar: