Selasa, 06 Desember 2016

ORANG JUNUB TIDAK DI DEKATI OLEH MALAIKAT

00.39.00 Posted by Admin No comments


Assalamu'alaikum Akhi Ukhti'..

Apakah benar orang junub tidak didekati malaikat? Orang yang junub seperti kita ketahui bersama adalah orang yang dalam keadaan keluar mani baik dalam keadaan sadar atau pun tidak. Begitu pula yang disebut junub adalah pasangan yang melakukan hubungan intim meskipun tidak keluar mani.

Sebelumnya pernah diterangkan mengenai tidur dalam keadaan junub, sekarang yang kita bahas adalah benarkah orang yang junub tidak didekati malaikat?

Ada hadits yang disebutkan oleh Syech Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah, yaitu hadits dari Ibnu ‘Abbas, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

Ø«َلاَØ«َØ©ٌ لاَ تَÙ‚ْرَبُÙ‡ُÙ…ُ المَلاَئِÙƒَØ©ُ : الجُÙ†ُبُ Ùˆَ السَّÙƒْرَانُ Ùˆَ المتَضَÙ…ِّØ®ُ بِالخَÙ„ُÙˆْÙ‚ِ

“Ada tiga orang yang tidak didekati oleh malaikat: (1) orang yang junub, (2) orang yang mabuk, (3) memakai wewangian al kholuq” (HR. Al Bazzar no.164, shahih menurut Syech Al Albani. As Silsilah Ash Shahihah no.1804).

Al kholuq yang disebut dalam hadits adalah sejenis minyak wangi yang didominasi warna merah dan kuning. Laki-laki dilarang menggunakan minyak wangi tersebut karena minyak tersebut hanya khusus untuk wanita.

Yang dimaksud junub di sini adalah orang yang wajib mandi karena hubungan intim dan keluar air mani yang memancar saat itu.

Syech Al Albani mengatakan bahwa yang dimaksud adalah orang yang meninggalkan mandi junub dan itu sudah jadi kebiasaannya, serta mayoritas waktunya dalam keadaan junub. Ini menunjukkan kurangnya agama dan jelek batinnya sebagaimana dikatakan oleh Ibnul Atsir.

Ada hadits shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menyebutkan bahwa beliau tidur dalam keadaan junub tanpa sedikit pun menyentuh air.

Hadits yang dimaksudkan oleh Syech Al Albani adalah,

عَÙ†ْ عَائِØ´َØ©َ Ù‚َالَتْ Ùƒَانَ رَسُولُ اللَّÙ‡ِ -صلى الله عليه وسلم- ÙŠَÙ†َامُ ÙˆَÙ‡ُÙˆَ جُÙ†ُبٌ Ù…ِÙ†ْ غَÙŠْرِ Ø£َÙ†ْ ÙŠَÙ…َسَّ Ù…َاءً.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah tidur dalam keadaan junub tanpa sedikit pun menyentuh air.” (HR. Abu Daud no.228. Ibnu Hajar mengatakan bahwa hadits ini ma’lul, dituduh punya cacat. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini dho’if. Sedangkan Syech Al Albani sendiri menshahihkan hadits ini).

Lebih amannya segera mungkin ketika dalam keadaan junub untuk mandi. Namun masih diberi keringanan untuk berwudhu sebelum tidur dalam keadaan junub hanya untuk memperingan junubnya.
Wallahu a’lam..

Wallahu Waliyyut Taufiq'..

Semoga bisa menjadi ilmu yang bermanfaat'..

0 komentar: