Minggu, 01 Januari 2017

PERBUATAN SETAN DI MALAM TAHUN BARU

02.07.00 Posted by Admin No comments

Assalamu'alaikum Akhi Ukhti'..

Apa yang dimaksud dengan perbuatan setan di malam tahun baru?

Boros, itulah yang dimaksud. Karena boros merupakan perbuatan yang meniru tingkah laku setan. Itulah yang ada di perayaan malam tahun baru.

Apa ada yang bisa pastikan malam tahun baru tidak mungkin boros?
Jawabnya adalah tidak mungkin.

Semua orang bisa pastikan bahwa perayaan malam pergantian tahun hanya menghambur-hamburkan uang. Pesta kembang api, pesta petasan dan terompet hanya menghabiskan uang milyaran rupiah. Itu terjadi hanya satu malam. Itu terjadi hanya barangkali durasi 10 menit.

Coba kalau uang milyaran tersebut digunakan untuk mengurangi kemiskinan. Orang yang mencintai orang miskin akan mudah mendapatkan doa² baik mereka, mudah meraih rezeki dan mudah meraih pertolongan Allah.

Dari Sa’ad, ia mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

هَلْ تُنْصَرُوْنَ وَتُرْزَقُوْنَ إِلاَّ بِضُعَفَائِكُمْ

“Kalian hanyalah mendapat pertolongan dan rezeki dengan sebab adanya orang² lemah dari kalangan kalian” (HR. Bukhari no.2896).

Dalam lafazh lain disebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّمَا يَنْصُرُ اللهُ هَذَهِ اْلأُمَّةَ بِضَعِيْفِهَا: بِدَعْوَتِهِمْ، وَصَلاَتِهِمْ، وَإِخْلاَصِهِمْ.

“Sesungguhnya Allah menolong ummat ini dengan sebab orang² lemah mereka di antara mereka, yaitu dengan doa, shalat, dan keikhlasan mereka” (HR. An Nasai no.3178. Syech Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Adapun boros merupakan perbuatan setan. Sebagaimana disebutkan dalam ayat,

وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا

“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros² itu adalah saudara² syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya.” (QS. Al Isra’: 27).

Dalam Tafsir Al Jalalain disebutkan bahwa pemboros itu mengikuti jalannya setan.

Yang dimaksud dengan tabdzir dalam ayat terdapat dua tafsiran. Tafsiran pertama, boros berarti mengeluarkan harta pada jalan yang tidak benar. Demikian pendapat dari Ibnu Mas’ud dan Ibnu ‘Abbas. Mujahid mengatakan,

لو أنفق الرجل ماله كلَّه في حقٍّ ، ما كان مبذِّراً ، ولو أنفق مُدّاً في غير حق ، كان مبذِّراً

“Seandainya seseorang menginfakkan seluruh hartanya pada jalan yang benar, tidaklah disebut boros. Adapun jika ia menginfakkan satu mud (seukuran dua telapak tangan) saja pada jalan yang tidak benar, disebut boros.”

Tafsiran kedua, boros berarti merusak harta. Inilah yang jadi pendapat Al Mawardi dan demikian pula dikatakan oleh Abu Ubaidah. (Zaadul Masiir karya Ibnul Jauziy).

Syech As Sa’di dalam kitab tafsirnya menuturkan, “Orang yang boros disebut saudara setan karena setan selalu mengajak pada tingkah laku yang tercela. Setan mengajak manusia pada sifat pelit dan kikir. Jika manusia enggan berbuat seperti itu, setan mengajak untuk bersikap boros. Adapun yang diperintahkan oleh Allah adalah mengajak pada sifat pertengahan dan Dia memuji akan hal itu. Sebagaimana diterangkan dalam ayat yang lain tentang sifat ibadurrahman (hamba Allah yang beriman),

وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَامًا

“Dan orang² yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan (boros), dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah² antara yang demikian.” (QS. Al Furqon: 67). (Taisir Al Karimir Rahman hal.480).

Apa masih mau mengikuti jejak setan di malam tahun baru? Muslim yang cerdas adalah muslim yang mau berpikir kemaslahatan untuk dirinya, dunianya dan agamanya..

Wallahu Waliyyut Taufiq Was Saadad'..

Semoga bisa menjadi ilmu dan renungan yang bermanfaat'..

0 komentar: