Jumat, 17 Februari 2017

RIDHA ALLAH ADA DALAM RIDHA KEDUA ORANG TUA

08.01.00 Posted by Admin No comments

Assalamu'alaikum Akhi Ukhti'..

Salah satu syariat Islam terpenting adalah berbuat bagus terhadap kedua orang tua. Berbuat baik kepada ayah dan ibu bersifat mutlak tanpa syarat, apakah orang tua kita itu orang beriman atau tidak, apakah mereka itu orang kaya yang dapat memanjakan anaknya ataukah mereka orang biasa yang tidak dapat mencukupi kebutuhan anak²nya. Hanya satu batas dalam birul walidaini yaitu apabila orang tua mengajak kemaksiatan atau menghalangi kita untuk bertaqwa pada Allah maka kita tidak boleh mentaatinya.

Saking wajibnya seorang anak berbakti kepada kedua orang tua, Allah Azza wa Jalla menggandeng perintah berbuat baik kepada orang tua dengan perintah beribadah kepada-Nya. Bahkan Rasulullah SAW menjamin bahwa ridha Allah ada di dalam ridho kedua orang tua. Sebaliknya murka ayah dan ibu berarti murka Allah pula.

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا…

"Sembahlah Allah dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua dengan sungguh².." [QS. An Nisa’ (4): 36]

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ إِحْسَانًا حَمَلَتْهُ أُمُّهُ كُرْهًا وَوَضَعَتْهُ كُرْهًا وَحَمْلُهُ وَفِصَالُهُ ثَلَاثُونَ شَهْرًا حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ (15)

"Dan Aku (Allah) berwasiat (memerintahkan) kepada manusia terhadap kedua orang tuanya agar berbuat baik, ibunya telah mengandungnya dengan berat dan melahirkannya dengan berat, dan ibunya mengandung dan menyapihnya hingga tiga puluh bulan. Sehingga ketika sampai dewasanya sampai usia empat puluh tahun. Manusia itu (Abu Bakar) berdoa,”Ya Tuhanku berilah saya ilham agar selalu bersyukur terhadap nikmat²-Mu yang telah engkau berikan kepada saya dan kepada kedua orang tuaku dan agar saya dapat mengamalkan kebaikan yang engkau ridhoi dan bagusilah keturunanku. Sesungguhnya saya bertaubat kepada-Mu dan sesungguhnya saya tergolong orang Islam.." [QS. Al Ahqoof (46): 15]

1899 – حَدَّثَنَا أَبُو حَفْصٍ عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ قَالَ: حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ الحَارِثِ قَالَ: حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ يَعْلَى بْنِ عَطَاءٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، عَنِ النَّبِيِّ [ص:311] صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ» …
__________
[حكم الألباني] : صحيح

"… dari Abdillah bin Amri, dari Rasulullah SAW bersabda, “Ridho Allah ada dalam ridho orang tua dan murka Allah ada pada kemurkaan orang tua.." [HR. Thirmizi No.1899 Abwabu Birri wa Sholah]

Praktek Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua

Jelas, berbuat baik kepada kedua orang tua adalah kewajiban mutlak bagi setiap orang Islam. Seorang beriman yang dapat berbakti kepada orang tua akan mendapatkan kemuliaan baik di dunia maupun di akhirat. Sebaliknya seseorang yang menyia-nyiakan ayah ibunya diancam siksa Allah dunia akhirat.

Orang tua, bapak dan ibu adalah salah satu jembatan ke Surga bagi seorang anak. Celakalah seseorang yang menjumpai kedua orang tuanya sudah tua renta tapi tidak dapat dijadikan jalan ke Surga.

Karena itu setiap Muslim mesti menyadari kewajiban atau amalan² yang harus dikerjakan untuk berbuat baik kepada kedua orang tuanya.

Berikut adalah rangkuman sikap perbuatan sebagai wujud birul walidain..

• Selalu bersyukur kepada Allah dan kepada kedua orang tua

Keberadaan kita di dunia ini adalah lantaran perjuangan orang tua. Tidak ada kasih sayang yang diperoleh seorang anak melebihi kasih sayang orang tua. Maka sudah sepatutnya seorang anak selalu bersyukur kepada kedua orang tuanya. Sebagai seorang anak hendaknya mencintai, sayang dan berterima kasih kepada ayah dan ibu.

Sebaliknya tidak sepatutnya seorang anak merendahkan atau mencela orang tua sebab kekurangan bapak dan ibunya. Sekecil apapun pemberian orang tua wajib disyukuri tidak boleh diremehkan. Begitu juga seorang anak tidak boleh meminta atau menuntut yang diluar batas kemampuan orang tua.

Sesuai Firman Allah dalam Surah Lukman ayat 14,

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ (14)

"Dan Aku (Allah) perintahkan kepada manusia (berbuat bagus) kepada kedua orang tuanya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang terus menerus dan menyapihnya dalam dua tahun. Maka bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Ku lah tempat kembali.." [QS. Lukman (31): 14]

• Hormat, patuh dan berbakti kepada kedua orang tua

Salah satu bentuk berbuat baik kepada orang tua (birul walidain) adalah bersikap hormat, taat / patuh dan berbakti kepada ayah dan ibu. Adalah dosa besar bila seorang anak berkata kasar atau membentak kedua orang tuanya, terutama terhadap orang tua yang sudah tua renta.

Ini sesuai dengan firman Allah dalam Surah Al Isro’ ayat 23,

وَقَضَى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا ,ظيهر.

"Dan Tuhanmu telah mewajibkan supaya kalian jangan menyembah selain Dia (allah) dan hendaknya kalian berbuat baik pada kedua orang tua kalian dengan sungguh², jika salah seorang diantara keduannya atau keduanya sampai berumur lanjut dalam peramutanmu, maka sekali² janganlah kamu mengatkan “hus!” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka dengan perkataan yang mulia.." [QS. Al Isro’ (17): 23]

Berbuat baik kepada kedua orang tua derajatnya melebihi Jihad fii Sabilillah. Dikisahkan dalam hadist Sunan Abu Daud No.2530 Kitabul Jihad, seorang sahabat yang hijrah untuk jihad pada masa Rasulullah namun Nabi memerintahkannya kembali pulang untuk merawat orang tuanya..

2530 – حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ مَنْصُورٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ وَهْبٍ، أَخْبَرَنِي [ص:18] عَمْرُو بْنُ الْحَارِثِ، أَنَّ دَرَّاجًا أَبَا السَّمْحِ حَدَّثَهُ، عَنْ أَبِي الْهَيْثَمِ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، أَنَّ رَجُلًا هَاجَرَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنَ الْيَمَنِ فَقَالَ: «هَلْ لَكَ أَحَدٌ بِالْيَمَنِ؟» ، قَالَ: أَبَوَايَ، قَالَ: «أَذِنَا لَكَ؟» قَالَ: «لَا» ، قَالَ: «ارْجِعْ إِلَيْهِمَا فَاسْتَأْذِنْهُمَا، فَإِنْ أَذِنَا لَكَ فَجَاهِدْ، وَإِلَّا فَبِرَّهُمَا»
__________
[حكم الألباني] : صحيح

"… dari Abi Said AlHudriyi: Sesungguhnya ada seorang laki² dari Yaman hijrah pada Nabi, maka Nabi bertanya: “Apakah engkau memiliki seseorang di Yaman?”
Laki² itu menjawab, “Kedua orang tuaku”.
Lalu Nabi bertanya kembali, “Apakah keduanya memberi izin engaku.”
Laki² itu menjawab, “Tidak”.
Nabi bersabda: “Kembalilah kamu pada keduanya, maka mintalah izin pada keduanya, jika mereka memberi izin maka berjihadlah, namun bila tidak memberi izin maka berbuat baiklah kamu kepada mereka.." [HR. Abu Daud No.2530 Kitabul Jihad]

• Berupaya menjadi anak sholeh dan selalu berdoa untuk kebaikan orang tua

Pengharapan terbesar dari kedua orang tua tidak ada lain kecuali agar anak²nya menjadi anak sholeh, orang² yang bertaqwa kepada Allah. Anak sholeh akan dapat mengangkat derajat kedua orang tua baik di dunia maupun di akhirat. Tidak ada yang dapat membalas budi kedua orang tua kecuali doa anak sholeh kepada kedua orang tuanya.

2880 – حَدَّثَنَا الرَّبِيعُ بْنُ سُلَيْمَانَ الْمُؤَذِّنُ، حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، عَنْ سُلَيْمَانَ يَعْنِي ابْنَ بِلَالٍ، عَنِ الْعَلاَءِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، أُرَاهُ عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةِ أَشْيَاءَ: مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ ”
__________
[حكم الألباني] : صحيح

"… dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, “Ketika manusia mati putuslah darinya amalannya kecuali tiga perkara: dari shodaqoh jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya.." [HR. Abu Daud No.2880 Kitabul Washoya]

Wallahu Waliyyut Taufiq Was Sadaad'..

Semoga bisa menjadi ilmu dan renungan yang bermanfaat'..

0 komentar: