Jumat, 10 Maret 2017

PEGAWAI YANG BAIK 'AMANAT DAN KAPABEL'

07.00.00 Posted by Admin No comments

Assalamu'alaikum Akhi Ukhti'..

Jika kita sebagai seorang majikan, direktur atau manager, bagaimanakah kita memilih pegawai yang baik? Islam ternyata telah mengajarkannya. Pilihlah pegawai yang amanat dan kapabel. Dua sifat itulah yang menjamin suatu pekerjaan bisa baik dan sempurna.

Allah Ta’ala berfirman,

قَالَتْ إِحْدَاهُمَا يَا أَبَتِ اسْتَأْجِرْهُ إِنَّ خَيْرَ مَنِ اسْتَأْجَرْتَ الْقَوِيُّ الْأَمِينُ

“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: “Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya.” (QS. Al Qashshash: 26).

Nabi Yusuf ‘alaihis salam berkata,

اجْعَلْنِي عَلَى خَزَائِنِ الْأَرْضِ إِنِّي حَفِيظٌ عَلِيمٌ

“Jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir), sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, lagi berpengetahuan.” (QS. Yusuf: 55).

Syech As Sa’di rahimahullah telah menarik faedah menarik dari kedua ayat di atas. Beliau berkata,

“Dapat diambil dari kedua ayat di atas, hendaknya yang dipilih dalam mempekerjakaan dan mengupahi seseorang (dalam transaksi ijaroh dan ji’alah), transaksi yang mementingkan sifat amanah dan kekuasaan baik dalam ruang lingkup kecil atau besar yaitu orang yang memiliki dua sifat:

1. Al Qowiy, yaitu memiliki kapabilitas (kompentesi yang baik) dan pandai untuk menjaga amanat, dan juga melakukan hal² yang mendukung sehingga pekerjaan bisa sempurna.

2. Al Amanah, yaitu tahu akan kewajiban sebagai orang yang diserahi amanat.

Dengan sifat pertama, amalan jadi sempurna atau terselesaikan. Dengan sifat kedua, tau akan kewajiban. Jika terkumpul dua sifat tersebut secara sempurna pada seorang pekerja, maka ikatlah kesetiaannya tersebut. Kalau tidak memperoleh yang sempurna, maka carilah yang semisal dan semisal dengannya. Namun patut dipahami bahwa jika ada kecacatan atau ketidaksempurnaan dalam pekerjaan, itu dikarenakan karena adanya ketidaksempurnaan dalam dua sifat di atas (Al Qowiy dan Al Amanah).” (Taisir Al Lathifil Mannan hal.191).

Bagaimana jika kita berposisi sebagai pegawai? Milikilah dan jagalah dua sifat di atas.

Wallahu Waliyyut Taufiq Was Sadaad'..

Semoga bisa menjadi ilmu yang bermanfaat'..

0 komentar: