Senin, 10 April 2017

ANAK SHALEH ADALAH HIDAYAH DARI ALLAH

01.42.00 Posted by Admin No comments

Assalamu'alaikum Akhi Ukhti'..

Ada salah seorang pasien bapak² curhat ke ane ngeluh masalah anaknya yang tidak mau sekolah lagi. Bapak ini minta doa dan amalan agar anaknya mau kembali ke sekolah.

Dalam sebuah kitab yang ditulis oleh ulama saat ini, Syech Musthofa Al Adawi dengan judul Fiqh Tarbiyatil Abna, banyak menjelasakan hal² yang cukup menarik mengenai cara mendidik anak. Insyaa Allah pada kesempatan kali ini ane akan menyarikan pelajaran² berharga dari kitab tersebut. Semoga ini bisa menjadi pembelajaran juga untuk kita semua.

Yang Patut Diingat oleh Orang Tua

Ada suatu hal yang perlu dipahami oleh setiap orang tua ketika mendidik anak. Kita memang ingin sekali menjadikan anak dan keturunan kita sebagai anak sholeh. Kita ingin mereka menjadi anak yang baik. Kita ingin agar mereka menjadi anak yang berbakti dan taat. Namun, ada suatu hal yang kita sering lupakan. Kita memang sudah berusaha mendidik mereka dengan pendidikan yang baik dan berkualitas. Bahkan mereka juga kita wajibkan masuk TPA atau masuk pondok pesantren. Namun kadangkala, kita hanya bersandar pada usaha kita semata, tanpa mau melirik bahwa hidayah dan petunjuk adalah di tangan Allah termasuk hidayah pada anak dan keturunan kita. Walaupun kita telah pontang panting dengan melakukan berbagai sebab, namun jika Allah menakdirkan berbeda, lantas apa yang bisa kita perbuat. Selayaknya kita banyak merenungkan ayat² semacam ini:

Ł…َŁ†ْ ŁŠَŁ‡ْŲÆِ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡ُ ŁَŁ‡ُŁˆَ Ų§Ł„ْŁ…ُŁ‡ْŲŖَŲÆِŁŠ ŁˆَŁ…َŁ†ْ ŁŠُŲ¶ْŁ„ِŁ„ْ ŁَŲ£ُŁˆŁ„َŲ¦ِŁƒَ Ł‡ُŁ…ُ Ų§Ł„ْŲ®َŲ§Ų³ِŲ±ُŁˆŁ†َ

“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk, dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang² yang merugi.” (QS. Al A’rof : 178)

ŁَŲ„ِŁ†َّ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡َ ŁŠُŲ¶ِŁ„ُّ Ł…َŁ†ْ ŁŠَŲ“َŲ§Ų”ُ ŁˆَŁŠَŁ‡ْŲÆِŁŠ Ł…َŁ†ْ ŁŠَŲ“َŲ§Ų”ُ ŁَŁ„َŲ§ ŲŖَŲ°ْŁ‡َŲØْ Ł†َŁْŲ³ُŁƒَ Ų¹َŁ„َŁŠْŁ‡ِŁ…ْ Ų­َŲ³َŲ±َŲ§ŲŖٍ

“Maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya, maka janganlah dirimu binasa karena sedih terhadap mereka.”
(QS. Fathir : 8 )

ŁˆَŁ„َŁˆْ Ų“ِŲ¦ْŁ†َŲ§ Ł„َŲ¢َŲŖَŁŠْŁ†َŲ§ ŁƒُŁ„َّ Ł†َŁْŲ³ٍ Ł‡ُŲÆَŲ§Ł‡َŲ§

“Dan kalau Kami menghendaki niscaya Kami akan berikan kepada tiap² jiwa petunjuk baginya.” (QS. As Sajdah : 13)

ŁˆَŁ„َŁˆْ Ų“َŲ§Ų”َ Ų±َŲØُّŁƒَ Ł„َŲ¢َŁ…َŁ†َ Ł…َŁ†ْ ŁِŁŠ Ų§Ł„ْŲ£َŲ±ْŲ¶ِ ŁƒُŁ„ُّŁ‡ُŁ…ْ Ų¬َŁ…ِŁŠŲ¹ًŲ§

“Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya.” (QS. Yunus : 99)

Mengambil Pelajaran dari Kisah Nabi Nuh dan Anaknya

Lihatlah pula pada kisah Nabi Allah Nuh ‘alaihis salam. Dia mengatakan pada anaknya,

ŁŠَŲ§ ŲØُŁ†َŁŠَّ Ų§Ų±ْŁƒَŲØْ Ł…َŲ¹َŁ†َŲ§ ŁˆَŁ„َŲ§ ŲŖَŁƒُŁ†ْ Ł…َŲ¹َ Ų§Ł„ْŁƒَŲ§ŁِŲ±ِŁŠŁ†َ

“Hai anakku, naiklah ke kapal bersama kami dan janganlah kamu berada bersama orang² yang kafir.” (QS. Hud : 42)

Namun Allah tidak menginginkan anak ini mendapat hidayah. Anak Nabi Nuh malah menjawab,

Ų³َŲ¢َŁˆِŁŠ Ų„ِŁ„َŁ‰ Ų¬َŲØَŁ„ٍ ŁŠَŲ¹ْŲµِŁ…ُŁ†ِŁŠ Ł…ِŁ†َ Ų§Ł„ْŁ…َŲ§Ų”ِ

“Aku akan mencari perlindungan ke gunung saja yang dapat melindungiku dari air bah.”
(QS. Hud : 43)

Nabi Nuh berkata,

Ł„َŲ§ Ų¹َŲ§ŲµِŁ…َ Ų§Ł„ْŁŠَŁˆْŁ…َ Ł…ِŁ†ْ Ų£َŁ…ْŲ±ِ Ų§Ł„Ł„َّŁ‡ِ Ų„ِŁ„َّŲ§ Ł…َŁ†ْ Ų±َŲ­ِŁ…َ

“Tidak ada yang dapat melindungimu hari ini dari azab Allah, selain yang Allah rahmati.”
(QS. Hud : 43)

Nuh pun berdoa lagi pada Allah karena kasihan pada anaknya,

Ų±َŲØِّ Ų„ِŁ†َّ Ų§ŲØْŁ†ِŁŠ Ł…ِŁ†ْ Ų£َŁ‡ْŁ„ِŁŠ ŁˆَŲ„ِŁ†َّ ŁˆَŲ¹ْŲÆَŁƒَ Ų§Ł„ْŲ­َŁ‚ُّ ŁˆَŲ£َŁ†ْŲŖَ Ų£َŲ­ْŁƒَŁ…ُ Ų§Ł„ْŲ­َŲ§ŁƒِŁ…ِŁŠŁ†َ

“Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku termasuk keluargaku, dan sesungguhnya janji-MU itulah yang benar dan Engkau adalah Hakim yang seadil-adilnya.” (QS. Hud : 45)

Allah tidak suka dengan perkataan Nuh tersebut,

ŁŠَŲ§ Ł†ُŁˆŲ­ُ Ų„ِŁ†َّŁ‡ُ Ł„َŁŠْŲ³َ Ł…ِŁ†ْ Ų£َŁ‡ْŁ„ِŁƒَ Ų„ِŁ†َّŁ‡ُ Ų¹َŁ…َŁ„ٌ ŲŗَŁŠْŲ±ُ ŲµَŲ§Ł„ِŲ­ٍ ŁَŁ„َŲ§ ŲŖَŲ³ْŲ£َŁ„ْŁ†ِ Ł…َŲ§ Ł„َŁŠْŲ³َ Ł„َŁƒَ ŲØِŁ‡ِ Ų¹ِŁ„ْŁ…ٌ Ų„ِŁ†ِّŁŠ Ų£َŲ¹ِŲøُŁƒَ Ų£َŁ†ْ ŲŖَŁƒُŁˆŁ†َ Ł…ِŁ†َ Ų§Ł„ْŲ¬َŲ§Ł‡ِŁ„ِŁŠŁ†َ

“Wahai Nuh, sesungguhnya dia bukanlah termasuk keluargamu (yang dijanjikan akan diselamatkan), sesungguhnya dia telah berbuat yang tidak baik. Sebab itu janganlah kamu memohon kepada-Ku sesuatu yang kamu tidak mengetahui hakekatnya. Sesungguhnya Aku memperingatkan padamu supaya kamu jangan termasuk orang² yang tidak berpengetahuan.” (QS. Hud : 46)

Lihatlah dan perhatikanlah dengan baik² kisah Nuh ini. Beliau sudah berusaha keras agar anaknya mendapat hidayah, namun Allah berkehendak lain.

Oleh karena itu, janganlah kita lupa untuk selalu memohon pada Allah agar Allah selalu memberi keberkahan dan penyejuk mata pada anak dan keturunan kita, di samping usaha dan sebab yang kita lakukan.

Wallahu Waliyyut Taufiq Was Sadaad'..

Semoga bisa menjadi ilmu dan renungan yang bermanfaat'..

0 komentar: